Kecerdasan Imam al-Layts

2/20/2010 10:03:00 AM Posted In Edit This 0 Comments »

Imam al-Layts bin Sa’d adalah seorang ulama fiqih yang memiliki kapasitas keilmuan setingkat imam-imam madzhab yang empat, bahkan ada para ulama yang mengunggulkannya atas imam Malik dari segi keilmuan. Sayang, tidak ada murid atau pengikut yang menyebarkan madzhab fiqihnya sehingga tidak berkembang seperti para imam madzhab yang empat.

Dari Lu’luah, pelayan khalifah Harun ar-Rasyid, ia berkata, “Terjadi silang pendapat antara Harun ar-Rasyid dan anak perempuan pamannya (sepupunya), Zubaidah yang telah menjadi isterinya. Harun berkata, ‘Kamu ditalak bila aku bukan termasuk ahli surga.’ Kemudian beliau menyesal atas ucapannya itu, lalu mengundang para ahli fiqih agar berkumpul guna memecahkan masalahnya. Setelah berkumpul dan berdiskusi, mereka pun berbeda pendapat bagaimana sebenarnya status sumpahnya tersebut. Khalifah Harun menulis surat kepada seluruh negeri agar menghadirkan para ulama terkemuka mereka ke istana. Tatkala mereka sudah berkumpul, ia menanyai mereka mengenai sumpahnya tersebut, yaitu “Kamu ditalak jika aku tidak masuk surga”. Mereka kembali berselisih pendapat, lalu tinggallah seorang ulama (syaikh) lagi yang belum berbicara dan berada di deretan paling akhir dari majlis tersebut. Beliau lah Imam al-Layts bin Sa’d. Ia berkata, ‘Bila Amirul Mukminin mengosongkan majlsnya ini, aku bersedia berbicara dengannya.’ Lalu sang khalifah pun menyuruh para ulama yang ada disitu untuk meninggalkan majlis tersebut. Ia berkata lagi, ‘Saya mohon Amirul Mukminin didekatkan kepadaku.’ Maka ia pun mendekatinya. Syaikh yang ‘Alim ini berkata, ‘Apakah aku mendapatkan jaminan keamanan kalau berbicara.?” Amirul Mukminin menjawab, ‘Ya.’ Maka al-Layts memerintahkan agar dibawa kepadanya sebuah mushaf. Ketika mushaf itu sudah dihadirkan, ia berkata, ‘Tolong dibuka wahai Amirul Mukminin hingga surat ar-Rahman. Lalu bacalah.’ Sang khalifah membacanya dan tatkala ia sampai pada ayat, “Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga” (QS.ar-Rahman:46) maka, al-Layts memerintahkan, ‘Tahan dulu, wahai Amirul Mukminin! Katakanlah, Wallaahi (Demi Allah).’ Ucapan syaikh ini membuat berat hati khalifah. Syaikh itu kembali berkata, ‘Wahai Amirul Mukminin, persyaratanku tadi adalah jaminan keamanan bukan.? (maksudnya, agar khalifah tidak mruka kepadanya atas permintaannya tersebut-red) Maka khalifah pun mengucapkan, ‘Wallaahi (Demi Allah),’ setelah itu berkatalah al-Layts, ‘Katakanlah, ‘Aku takut akan saat menghadap Tuhanku’ Maka khalifah menuruti perintah ulama langka itu dan mengulangi seperti apa yang diucapkannya. Al-Layts berkata lagi, ‘Wahai Amirul Mukminin, pahalanya dua surga bukan hanya satu surga.’!”

Periwayat mengatakan, “Lalu kami mendengar suara tepuk tangan dan luapan gembira di balik tirai. Maka berkatalah Harun ar-Rasyid, ‘Bagus apa yang kau putuskan itu.’ Lalu ia menghadiahi al-Layts dengan beberapa hadiah dan mengalokasikan honor untuknya.”

Ini merupakan sikap mulia yang menunjukkan indahnya ilmu di mana kebenaran dan etika sama-sama dijunjung tinggi.

Anda melihat bahwa Imam al-Layts mengetahui kemana arah fatwa, yaitu thalaq tersebut tidak jatuh bila ar-Rasyid adalah termasuk orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya. Ia juga melihat dirinya tidak boleh mengeluarkan fatwa begitu saja hingga syaratnya sudah kuat, yaitu takut kepada Allah Ta’ala. Dan ini dilakukan dengan cara meminta ar-Rasyid bersumpah hingga diri al-Layts merasa tenang bahwa fatwanya sudah benar. Ia juga meminta agar orang-orang yang ada di majlis dibubarkan dulu agar sumpah yang dimintanya dari ar-Rasyid tidak dilihat orang banyak, di samping agar ar-Rasyid tidak terpancing seperti yang ingin dilakukannya andaikata ia (al-Layts) tidak terlebih dahulu mengajukan persyaratan mendapatkan perlindungan darinya supaya dirinya bisa tentram. Jadi, fatwa yang dikeluarkan al-Layts tidak semata-mata spontanitas. Ia bersumber dari al-Qur’an itu sendiri, karena itu ia meminta al-Layts agar membaca ayat tersebut, “Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga” (QS.ar-Rahman:46).

Maka tenanglah hati ar-Rasyid dengan hal itu dan tahulah ia bawha dirinya masih bisa mempertahankan isterinya secara halal dan sah berdasarkan nash yang pasti dari Kalamullah.

Ini tentunya merupakan anugerah Allah, yang dalam kebanyakan kondisi tidak terlepas dari adab yang bagus bagi orang yang mau berpikir dan memahami.

(SUMBER: Mi’ah Qishshah Wa Qishshah karya Muhammad Amin al-Jundi, Juz II, hal.40-42)

Makalah Anemia

2/18/2010 02:06:00 PM Posted In Edit This 0 Comments »
BAB I
PENDAHULUAN

Pada bab ini penyusun menjelaskan tentang latar belakang rumusan masalah, dan tujuan penulisan, yang secara khusus mengulas Anemia secara singkat dan jelas yang kami kemas dalam makalah ini.

1.1 Latar Belakang
Latar belakang penyusunan Karya Tulis ini, secara langsung untuk malatih ketrampilan siswa dalam menyusun sebuah makalah. Sedangkan latar belakang penyusunan makalah tentang Anemia, karena Anemia sudah tidak asing ditelinga masyarakat khususnya para remaja dan para ibu. Oleh karena itu, kami selaku penulis ingin memberi informasi tentang bahayanya Anemia, tanda-tanda dan gejala-gejala Anamia, dan juga cara penanggulangan Anemia.

1.2 Rumusan Masalah
A. Apakah pengertian Anemia ?
B. Apa Penyebab Anemia ?
C. Bagaimana Gejala dan Dampak Anemia ?
D. Bagaiaman cara penanggulangan Anemia ?

1.3 Tujuan Penulisan
A. Untuk memenuhi Tugas Guru Mata Pelajaran.
B. Untuk memberi informasi tentang Pengertian Anemia.
C. Untuk memberi informasi Penyebab Anemia.
D. Untuk memberi informasi tentang Gejala dan dampak Anemia .
E. Untuk memberi informasi cara penanggulangan Anemia.

Bab II
PEMBAHASAN



2.1 Pengertian Anemia
Penyakit Anemia sering terjadi pada manusia, anemia tidak pandang tua muda anak ataupun kelompok umur tertentu gejala anemia kadang tidak terdeteksi secara dini, bagaimana anemia tersebut? mari kita ulas sejenak tentang penyakit anemia ini.
Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada dibawah normal.
Sel darah merah mengandung hemoglobin, yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Pengertian Anemia terdapat beberapa pendapat tentang definisi dari anemia, antara lain yaitu:
 Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin dalam sirkulasi darah.
 Anemia adalah berkurangnya jumlah eritrosit serta jumlah hemoglobin dalam 1 mm3 darah atau berkurangnya jumlah sel yang dipadatkan (packed redcell volume) dalam 100 ml darah.
Ada tiga kelompok besar anemia:
1) Perdarahan secara berlebihan. Misalnya perdarahan saluran cerna, keluarnya darah haid secara berlebihan, hemoroid (wasir) dan sebagainya.
2) Penurunan atau gangguan produksi sel darah merah. Ini dapat terjadi akibat kurangnya zat besi, vitamin B 12, dan folat.
3) Penghancuran sel darah merah yang berlebihan, misalnya akibat penyakit talassemia dan penyakit autoimun.
Kejadian Anemia
Kejadian anemia terdapat di semua negara, sering terjadi pada kelompok umur tertentu seperti pada bayi prematur, bayi lahir kecil, pada balita, remaja dan anak sekolah, ibu hamil dan menyusui.

2.2 Penyebab Anemia
Penyebab umum dari Anemia terjadi akibat berkurangnya hemoglobin, komponen yang dibutuhkan untuk membawa oksigen ke seluruh organ tubuh. Karena kekurangan oksigen maka muncul gejala kelelahan, pusing dan lain-lain. Salah satu faktor penyebab anemia adalah gaya hidup yang kurang sehat, kurang asupan zat yang dibutuhkan untuk pembentukan hemoglobin seperti zat besi, folat, dan vitamin B12.
Ada penyebab anemia yang lain yaitu timah hitam. Biasanya terjadi pada orang yang terpapar timah hitam dalam jangka waktu lama. Misalnya pekerja, atau penduduk yang tinggal di sekitar industri yang menggunakan bahan tersebut. Gejalanya terdapat garis biro hitam pada gusi, nyeri perut, konstipasi (sulit buang air besar), dan muntah.
Selain itu waspadai pula adanya timah pada kemasan makanan. Peralatan yang mengandung timah misalnya batere, cat, dan minyak bumi.


2.3 Gejala dan Dampak Anemia
Gejala
Tergantung jenis anemia, penyakit yang mendasarinya, serta kondisi tiap-tiap orang. Jika anemia terjadi dalam waktu lama, maka gejalanya: mudah lelah, jantung sering berdebar-debar (terutama saat berolahraga), napas pendek dan kepala sakit (terutama saat berolahraga), sulit berkonsentrasi dan kepala pusing, kulit menjadi pucat, kram kaki, insomnia.
Gejala anemia defisiensi besi: merasa lapar dan ingin makan sesuatu yang aneh, semisal kertas, es, atau bahkan kotoran (kelainan ini dikenal dengan "pica"), kuku berbentuk kurva ke atas, rasa sakit dan terdapat luka pada bagian mulut.
Gejala anemia akibat kekurangan vitamin B12 atau folat: tangan atau kaki kesemutan, kehilangan sensasi sentuh (hanya terjadi akibat kekurangan vitamin B 12), kehilangan kemampuan mencium, sulit berjalan dan terlihat goyah, tangan dan kaki kaku, demensia, kejiwaan terganggu (halusinasi, paranoia, dan psikosis).
Dampak
Dampak anemia pada remaja putri yaitu tubuh pada masa pertumbuhan mudah terimfeksi, mengakibatkan kebugaran/kesegaran tubuh berkurang, semangat belajar/prestasi menurun, sehingga pada saat akan menjadi calon ibu dengan keadaan berisiko tinggi.
Ciri-ciri remaja putri yaitu masa remaja terjadi perubahan postur tubuh dan peningkatan tinggi badan secara cepat, usia remaja 10-18 tahun (WHO 1995), rata-rata usia tingkat kematangan/mature stages pada remaja putri (WHO, 1995), diantaranya pertumbuhan payudara 10,6 tahun, puncak peningkatan TB 11,7 tahun, haid pertama 12,8 tahun.

Komplikasi anemia
 Merasa cepat lelah saat bekerja se1 hingga produktivitas juga menurun.
 Karena jantung harus bekerja lebih keras untuk mengkompensasi kekurangan oksigen di dalam darah akibat anemia, pada akhirnya dapat mengakibatkan serangan jantung atau stroke.
 Jika anemia yang terjadi akibat defisiensi B12, secara bersamaan juga bisa terjadi kerusakan saraf dan gangguan fungsi otak. Karena Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk kesehatan saraf dan fungsi otak.

2.4 Cara Penanggulangan Anemia
Pada anemia defisiensi zat besi, folat, atau vitamin B12, maka cara yang dapat dilakukan adalah mengonsumsi makanan yang mengandung zat tersebut. Untuk diperhatikan.
a) Sumber zat besi adalah daging berwarna merah (sapi, kambing, domba), buncis, sayuran hijau, telur, kacang-kacangan, sea food. Sumber folat adalah buah segar, sayuran hijau, kembang kol, hati, ginjal, produk olahan susu. Sebaiknya sayuran dikonsumsi mentah atau setengah matang. Sumber vitamin B12 adalah daging dan produk olahan susu, daging, hati, ginjal, tiram, keju, dan telur.
b) Mengonsumsi suplemen zat besi mungkin diperlukan dalam beberapa tahun dengan mewaspadai efek sampingnya. Kelebihan zat besi mengakibatkan kelelahan, muntah, diare, sakit kepala, mudah tersinggung, dan muncul masalah pada persendian.
c) Vitamin C diperlukan untuk membantu penyerapan besu di dalam saluran pencernaan, kecuali penderita gangguan pencernaan. Sebab vitamin C bisa memperparah penderita gangguan pencernaan.
d) Hindari kafein, misalnya kopi atau teh dalam jumlah banyak, karena kafein dapat mengganggu penyerapan besi di saluran pencernaan.
e) Hindari alkohol dan obat-obatan tertentu yang dapat mengakibatkan defisiensi asam folat.
f) Jika Anda seorang vegetarian, konsultasikan kepada dokter atau ahli nutrisi tentang diet untuk mencukupi kebutuhan vitamin B12. Mungkin diperlukan suplemen untuk mencukupi kebutuhan tersebut.
g) Kekurangan vitamin B12 juga dapat disebabkan oleh infeksi parasit, konsultasikan ke dokter untuk mengatasi infeksi tersebut.
Hubungi dokter bila:
 Penderita merasakan kelelahan menetap, kesulitan bernapas, denyut nadi cepat (di atas 100 kali/menit), kulit menjadi pucat atau terdapat tanda lain terjadinya anemia.
 Periode menstruasi sangat mengganggu, atau terdapat penyakit perlukaan saluran cerna (ulkus), hemoroid (wasir), atau kanker kolon (usus besar).
 Lingkungan Anda mengalami paparan timah hitam.
 Jika memiliki riwayat keluarga penderita anemia, perlu mendapatkan konseling genetik sebelum memiliki anak.



Bab III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan
 Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada dibawah normal.
 Sel darah merah mengandung hemoglobin, yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
 Gejala Anemia antara lain : Lesu, lemah, letih, lelah, lalai, Nafsu makan berkurang, Pucat (mata, bibir, telapak tangan), Produktivitas kerja berkurang, Kemampuan belajar berkurang, Pertumbuhan terhambat, Mudah terkena penyakit infeksi, Menganggu pengaturan suhu tubuh, Lebih mudah keracunan timbal, Refleks berkurang.
 Cara penanggulangan Anemia salah satunya dengan memperbaiki pola hidup.
 Dampak Anemia tidak hanya terjadi pada ibu hamil saja juga, anemisa bisa juga menyerang remaja putri.

3.2 Saran
Kami penyusun makalah yang membahas anemia ini menyarankan khususnya bagi penderit Anemia untuk, antara lain :
a) Istirahat dan batasi aktivitas
b) Meningkatkan asupan nutrisi terutama yang mengandung zat besi/Fe, protein, dan asam folat
c) Tranfusi
d) Nutrisi adalah makanan yang mengandung cukup nilai gizi dan tenaga untuk perkembangan dan pemeliharaan kesehatan secara optimal
e) Makanan yang dianjurkan bagi penderita anemia adalah yang mengandung :
 Zat Besi ( Fe )
Ati, daging sapi, kuning telur, buah-buahan yang dikeringkan ( misal : kismis ), sayur-sayuran yang berwarna hijau (kangkung, daun katuk, daun ubi jalar, bayam, daun singkong, kacang buncis, kacang panjang, dll. ).
 Asam Folat
Ati, jamur, pisang, apel
 Protein
Telur, susu, tahu, tempe, kacang-kacangan

Daftar Pustaka


 http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.
 http://id.wikipedia.org/wiki/Anemia
 http://cybermed.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail

Download

Makalah HIV

2/18/2010 01:50:00 PM Posted In Edit This 0 Comments »
BAB I
PENDAHULAN


A. Latar Belakang Masalah
Kita semua mungkin sudah banyak mendengar cerita-cerita yang menyeramkan tentang HIV/AIDS. Penyebrangan AIDS itu berlangsung secara cepat dan mungkin sekrang sudah ada disekitar kita. Sampai sekarang belum ada obat yang bisa menyembuhkan AIDS, bahkan penyakit yang saat ini belum bisa dicegah dengan vaksin. Tapi kita semua tidak perlu takut. Jika kita berprilaku sehat dan bertanggung jawab serta senantiasa memegang teguh ajaran agama, maka kita akan terbebas dari HIV/AIDS.

B. Perumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang yang telah dikemukakan maka beberapa masalah yang dapat penulis rumuskan dan akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apakah penyebab AIDS itu ?
2. Bagaimana cara penularan HIV / AIDS ?
3. Bagaimana pandangan 5 agama di Indonesia tentang HIV / AIDS ?
C. Tujuan
Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua dalam menambah ilmu pengetahuan dan wawasan.
Secara terperinci tujuan dari penelitian dan penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui penyebab AIDS serta bahaya yang ditimbulkan.
2. Mengetahui cara pencegahan HIV / AIDS.
3. Mengetahui pandangan 5 agama di Indonesia tentang HIV / AIDS.



BAB II
PEMBAHASAN



A. Pengertian dan Penyebab AIDS/ HIV.
HIV ialah merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus adalah virus penyebab AIDS
AIDS ialah merupakan singkatan dari Acquired Immunideficiency Syndrome adalah kumpulan gejala penyakit yang didapat akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh.
HIV (human immunodeficiency virus) adalah sebuah retrovirus yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia - terutama CD4+ Sel T dan macrophage, komponen vital dari sistem sistem kekebalan tubuh "tuan rumah" - dan menghancurkan atau merusak fungsi mereka. Infeksi dari HIV menyebabkan pengurangan cepat dari sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan kekurangan imun. HIV merupakan penyebab dasar AIDS.

B. Cara Penularan AIDS/ HIV
HIV menular melalui hubungan kelamin dan hubungan seks oral, atau melalui anus, transfusi darah, penggunaan bersama jarum terkontaminasi melalui injeksi obat dan dalam perawatan kesehatan, dan antara ibu dan bayinya selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui. UNAIDS transmission. Penggunaan pelindung fisik seperti kondom latex dianjurkan untuk mengurangi penularan HIV melalui seks. Belakangan ini, diusulkan bahwa penyunatan dapat mengurangi risiko penyebaran virus HIV, tetapi banyak ahli percaya bahwa hal ini masih terlalu awal untuk merekomendasikan penyunatan lelaki dalam rangka mencegah HIV.
Pada akhir tahun 2004 diperkirakan antara 36 hingga 44 juta orang yang hidup dengan HIV, 25 juta di antaranya adalah penduduk sub-Sahara Afrika. Perkiraan jumlah orang yang terinfeksi HIV di seluruh dunia pada tahun 2004 adalah antara 4,3 juta hingga 6,4 juta orang.
Wabah ini tidak merata di wilayah-wilayan tertentu karena ada negara-negara yang lebih menderita daripada yang lainnya. Bahkan pada tingkatan negara pun ada perbedaan tingkatan infeksinya pada daerah-daerah yang berlainan. Jumlah orang yang hidup dengan HIV terus meningkat di semua bagian dunia, meskipun telah dilakukan berbagai langkah pencegahan yang ketat.
Sub-Sahara Afrika tetap merupakan daerah yang paling parah terkena HIV di antara kaum perempuan hamil pada usia 15-24 tahun di sejumlah negara di sana. Ini diduga disebabkan oleh banyaknya penyakit kelamin, praktek menoreh tubuh, transfusi darah, dan buruknya tingkat kesehatan dan gizi di sana (Bentwich et al., 1995). Pada tahun 2000, WHO memperkirakan bahwa 25% unit darah yang ditransfusikan di Afrika tidak dites untuk HIV, dan bahwa 10% infeksi HIV di benua itu terjadi lewat darah.
Di Asia, wabah HIV terutama disebabkan oleh para pengguna obat bius lewat jarum suntik, hubungan seks baik antarpria maupun dengan pekerja seks komersial, dan pelanggannya, serta pasangan seks mereka. Pencegahannya masih kurang memadai.

C. Cara Mencegah Penyakit HIV/ AIDS
Cara mencegah masuknya suatu penyakit secara umum di antaranya dengan membiasakan hidup sehat, yaitu mengkonsumsi makanan sehat, berolah raga, dan melakukan pergaulan yang sehat. Beberapa tindakan untuk menghindari dari HIV/AIDS antara lain:
a) Hindarkan hubungan seksual diluar nikah dan usahakan hanya berhubungan dengan satu pasangan seksual.
b) Pergunakan selalu kondom, terutama bagi kelompok perilaku resiko tinggi.
c) Seorang ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata positif HIV sebaiknya jangan hamil, karena bisa memindahkan virusnya kepada janin yang dikandungnya. Akan bila berkeinginan hamil hendaknya selalu berkonsultasi dengan dokter.
d) Orang-orang yang tergolong pada kelompok perilaku resiko tinggi hendaknya tidak menjadi donor darah.
e) Penggunaan jarum suntik dan alat tusuk lainnya seperti; akupunktur, jarum tatto, jarum tindik, hendaknya hanya sekali pakai dan harus terjamin sterilitasnya.
f) Jauhi narkoba, karena sudah terbukti bahwa penyebaran HIV/AIDS di kalangan panasun (pengguna narkoba suntik) 3-5 kali lebih cepat dibanding perilaku risiko lainnya. Di Kampung Bali Jakarta 9 dari 10 penasun positif HIV.
HIV tidak menular melalui, antara lain :
1. Gigitan nyamuk
2. Orang bersalaman
3. Ciuman
4. Orang berpelukan
5. Makan bersama
6. Tinggal satu rumah




BAB III
PENUTUP



A. Kesimpulan
HIV (Human Immuno Dificiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh kita sehingga kita tidak bisa bertahan terhadap penyakit-penyakit yang menyerang tubuh kita. Bila sistem kekebalan tubuh kita sudah rusak/ lemah, maka kita akan terserang oleh berbagai penyakit yang ada di sekitar kita. Kumpulan gejala penyakit-penyakit yang menyerang tubuh kita itulah yang disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).
Cara Penularan HIV antara lain :
2. Hubungan seks dengan orang yang mengindap penyakit HIV dan AIDS.
3. Transfusi darah dengan yang mengindap penyakit HIV dan AIDS.
4. Penggunaan jarum suntik/ jarum tindik secara bergantian dengan orang yang terinfeksi HIV.
5. Dari ibu yang terinfeksi HIV.
HIV tidak menular melalui, antara lain :
1. Gigitan nyamuk
2. Orang bersalaman
3. Ciuman
4. Orang berpelukan
5. Makan bersama
6. Tinggal satu rumah

B. Saran
Agar kita semua terhindar dari AIDS, maka kita harus berhati-hati memilih pasangan hidup, jangan sampai kita menikah dengan pasangan yang mengicap HIV / AIDS, karena selain dapat menular kepada diri kita sendirim juga dapat menular kepada janin dalam kandungan kita. Kita juga harus berhati-hati dalam pemakaian jarum suntik secara bergantian dan tranfusi darah dengan darah yang sudah terpapar HIV.
HIV dan AIDS dan memakai NAPZA dapat merenggut nyawa kita dalam sekejap mata. Tiba-tiba saja kehidupan kita yang indah dan terbentang luas didepan mata dalam sekejap menjadi jalan hidup yang penuh penderitaan dan bahkan dapat membawa pada kematian.
Hidup tidak harus seperti itu bila kita tahu caranya menghidari penularan HIV. Kita tahu bahwa belaja tentang HIV dan AIDS dan Pendidikan Kecakapan Hidup seperti misalnya cara bernegosiasi, mengambil keputusan, berpikir kritis, komunikas interpersonal serta keterampilan menyelesaika’ konflik dapat meningkatkan rasa percaya din da kemampuan untuk mengambil keputusan yar cerdas, seperti menunda melakukan hubunga seksual sampai kita cukup dewasa untuk mlindungi din kita sendini dan penularan HIV maupun Infeksi Menular Seksual (IMS) lainnya dan penyalahgunaan NAPZA.




DAFTAR PUSTAKA


 Buku saku tentang AIDS yang diterbitkan oleh Yayasan AIDS Indonesia.
 Internet
 http://organisasi.org/pengertian_definisi_dan_cara_penularan_penyebaran_virus_hiv_aids_info_informasi_penyakit_menular_seksual_pms
 http://www.depkes.go.id/index.php?option=articles&task=viewarticle&artid=10&Itemid=3
 http://www.sioloon.com/penyakit-berjangkit-f153/penyakit-hiv-aids-t9674.htm
 Agustian, Murniati, 2004. Mari Bicara tentang HIV/ AIDS dengan Orang Tua, Guru dan Teman. UNICEF. Jakarta

Download

2/15/2010 11:22:00 PM Posted In Edit This 0 Comments »
HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA
TERHADAP SISWA
DI MI AL-WATHONIYAH


A. Latar Belakang
Perhatian orang tua terhadap akhlak anaka merupakan faktor yang sangat dominan dalam mempengaruhi atau membawa anak menjadi pribadi mandiri yang mandiri, bertaqwa, berakhlaq dan sekaligus memberikan pengaruh pada perkembangannya baik secara langsung maupun tidak langsung.
Hubungan perhatian orang tua terhadap akhlak anak sangat penting karena dengan perhatian anak akan merasakan dan mendapatkan kasih sayang sehingga prilaku dari anak dapat diarahkan untuk menjadi pribadi yang berakhlakul karimah.
Menurut teori tabularasa yang dipelopori John Lock memberikan kesimpulan bahwa setiap individu lahir bagaikan kartas putih dan lingkunganlah yang menulis kertas putih.

B. Penegasan Istilah Dalam Judul
Skripsi ini berjudul “Hubungan Perhatian Orangtua Terhadap Akhlak Siswa MI Al-Wathoniyah Tegalrejo Rejotangan Tulungagung Tahun 2009/2010”
Untuk memudahkan dalam memahami atau menafsirkannya. Maka perlu dikemukakan penegasan dari beberapa istilah yang terdapat dalam judul.
1) Penegasan Konseptual
Secara konseptual judul skripsi ini mengacu pada makna konsep sebagai berikut :
a) Perhatian : suatu bentuk pengamatan
b) Orang tua : Yang dimaksud adalah orangtua yang berarti ayah dan ibu kandung.
c) Akhlak : budi pekerti atau perilaku
d) Siswa : Murid

2) Penegasan Operasional
Secara operasional hubungan perhatian orang tua terhadap akhlak siswa di MI Al-Wathoniyah Tegalrejo Rejotangan adalah suatu bentuk penelitian yang datanya berupa skor yang diperoleh melalui angket mengenai perhatian orang tua terhadap akhlak siswa baik dirumah maupun diluar rumah.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1) Pembatasan Masalah
Karena adanya keterbatasan peneliti dan untuk mempermudah di dalam membahas judul perlu dibatasi khususnya pada permasalahan sebagai berikut :
a) Pengaruh tauladan yang diberikan orangtua terhadap akhlak siswa di MI Al-Wathoniyah Tegalrejo Rejotangan Tulungagung.
b) Pengaruh pengawasan orang tua terhadap akhlak siswa di MI Al-Wathoniyah Tegalrejo Rejotangan Tulungagung Tahun 2009/2010.
c) Pengaruh perhatian yang diberikan orang tua terhadap akhlak siswa di MI Al-Wathoniyah Tegalrejo Rejotangan Tulungagung 2009/2010.
2) Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dari pembatasan tersebut adalah sebagai berikut :
a) Bagaimana pengaruh tauladan yang diberikan orangtua terhadap akhlak siswa MI Al-Wathoniyah Tegalrejo Rejotangan Tulungagung tahun 2009/2010 ?
b) Bagaimana pengaruh pengawasan yang diberikan orang tua terhadap akhlak siswa MI Al-Wathoniyah Tegalrejo Rejotangan Tulungagung tahun 2009/2010 ?
c) Bagaimana pengaruh perhatian perhatian yang diberikan orang tua terhadap akhlak siswa MI Al-Wathoniyah Tegalrejo Rejotangan Tulungagung tahun 2009/2010 ?

D. Tujuan dan Kegunaan
1) Tujuan Penelitian
Perhatian terhadap topik permasalahan ini bertujuan antara lain sebagai berikut :
a) Untuk mengetahui pengaruh tauladan yang diberikan orangtua terhadap akhlak siswa MI Al-Wathoniyah Tegalrejo Rejotangan Tulungagung tahun 2009/2010.
b) Untuk mengetahui pengaruh pengawasan yang diberikan orang tua terhadap akhlak siswa MI Al-Wathoniyah Tegalrejo Rejotangan Tulungagung tahun 2009/2010.
c) Untuk mengetahui pengaruh perhatian yang diberikan orang tua terhadap akhlak siswa MI Al-Wathoniyah Tegalrejo Rejotangan Tulungagung tahun 2009/2010.
2) Kegunaan Penelitian

Rumusan kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) Kegunaan Teoritis
Untuk menjadikan sumbangan pikiran bagi semua pihak tentang beberapa hal yang dapat menunjang terhadap usaha untuk memberikan tauladan bimbingan terhadap akhlak.
b) Kegunaan Praktis
1. Bagi orang tua : untuk menjadikan bahan pertimbangan bagi setiap orang tua. Dalam usaha memberikan akhlak putra-putrinya.
2. Bagi pihak yang berkompetan : merupakan bahan pertimbangan dalam rangka melaksanakan kegiatan sehari-hari.

E. Pola Penelitian
Pola yang penulis gunakan dalam rangka penelitian ini adalah :
Study kasus yaitu pendekatan yang dilaksanakan secara intensif terperinci dan mendalam terhadap suatau organisasi, kelompok atau gejala tertentu.

F. Populasi, Sampling dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Yang dimaksud populasi pnelitian sebagaimana dikemukakan oleh Suharsimi yaitu :
“Keseluruhan subyek penelitian apabila seorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitiannya merupakan penelitian populasi. Maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi penelitian juga disebut studi populasi studi populasi atau studi sensus.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud populasi adalah keseluruhan apa yang terjadi subyek penelitian.
Sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa MI Al-Wathoniyah Tegalrejo Rejotangan Tulungagung tahun 2009/2010 yang berjumlah 200 siswa.
2. Sampling Penelitian
Istilah sampling disebut oleh S. Nasution adalah memilih suatu jumlah tertentu untuk diselidiki dari keseluruhan populasi.
Adapun sampling yang dipakai dalam penelitian ini adalah “Porposive Random Sampling”, dimana sampel diambil berdasarkan atas adanya tujuan tertentu bukan didasarkan atas strata daerah.
3. Sampel Penelitian
Tentang pengertian sampel sebagaimana dikemukakan oleh Nama Sudjana adalah sebagai berikut : “Sampel adalah proses menarik sebagian subyek, gejala atau obyek yang ada pada populasi. Dengan demikian penelitian dilakukan terhadap sampel, tetapi hasilnya dapat mewakili dari populasi.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Sesuai dengan tertarik sampling yang digunakan Porpusive Random Sampling ditentukan sebesar 60 siswa setiap kelasnya diambil 10 siswa.

G. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan “segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian”. Variabel dalam sebuah penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu variabel bebas (independent) dan variabel tergantung (dependent). Masing-masing variabel tersebut akan dijabarkan sebagai berikut:
1) Variabel Bebas (Independent Variabel)
Independen variabel adalah suatu variabel yang variasinya mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu pengaruh perhatian orang tua yang kemudian diberi simbol X.
2) Variabel Terikat (Dependent Variahel).
Adapun variahel terikat dalam penelitian ini adalah siswa. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas, yang kemudian dalam hal ini diberi simbol Y.

H. Tehnik Pengumpulan Data
Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Metode Observasi. Dalam penelitian ini, observasi peneliti gunakan untuk mengamat lokasi dan kondisi obyek penelan.
b) Metode Angket (questionaire). Angket diberikan kepada siswa untuk menggali data tentang perhatian orang tua serta akhlak siswa.
c) Metode interview. Metode ini penulis gunakan untuk rnencari data tentang sejarah obyek penelitian.
d) Metode Dokumentasi. Metode ini peneliti gunakan untuk mendapatkan data tentang luas wilayah sekolah. jumlah kelas. keadaan siswa, keadaan guru, serta struktur organisasi sekolah

I. Tehnik Analisa Data
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh terhadap perhatian orang tua siswa, maka digunakan tehnik analisa Chi Kuadrat (X2) dengan rumus:


Keterangan:
X : koefisien korelasi chi k uadrat
fo : frekuensi yang diobserasi
ft : frekuensi yang diharapn.
Adapun untuk menentukan frekuensi yang diharapkan (fh), dihitung menggunakan rumus :


Setelab diketahui hasil nilai chi kuadrat, maka dikonsultasikan dengan akhir penolakan hipotesa nol yang tunjukkan dalam tabel setelah diketahui kebebasan dan taraf signifikansinya. Hasil perkorsultasian inilah yang akan memberi jawaban, apakah hipotesa nol itu ditolak atau diterima, dengan melihat besarnya nilai kuadrat yang diperoleh dalam penelitian.
Adapun untuk mengukur tinggi rendahnya pengaruh itu, digunakan teknik analisa koefisien kontingensi (KK) dengan menggunakan rumus:


Keterangan :
C atau KK : lambang koefisien kontingensi

Download

proposal penelitian

2/15/2010 11:16:00 PM Posted In Edit This 0 Comments »
PERANAN MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN DASAR
Studi Kasus PSM Sumberagung Kecamatan Rejotanan
Kabupaten Tulungagung

PROPOSAL PENELITIAN

A. Latar Belakang Masalah
Semenjak awal, founding fathers bangsa Indonesia sudah menanamkan semangat, tekad, dan political will untuk memperjuangkan keadailan bagi seluruh warga negara. Cita-cita luhur tersebut kemudian dituangkan ke dalarn ninusan mukaddimab UUD 1945 alinea keempat. yaitu:
mencerdaskan kehidupan bangsa dan menjadi salah sau dasar negara pada sila ke lima Pancasila, berupa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ada beberapa konstruksi yang coba ditawarkan oleh para futurolog mengenai sebutan untuk abad ini. Ada yang menyatakan bahwa abad ini adalah abad Ilmu Pergetahuan dan Teknologi. Sehingg mau tidak mau ini menuntut peningkatan kualitas hidup bangsa Indonesia agar bisa sejajar dengan negara lain. Kualias hidup tersebut akan tercapai bila kemampuan berfikir selalu ditumbuhkembangkan, sehingga manusia bisa berfikir kritis, kreatif cerdas, dan aktif sesuai tujuan nasional yang dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945.
Untuk mencapai bangsa yang cerdas harus dibentuk masyarakat yang berpendidikan. Dalam rangka mensukseskan pendidikan dalam masyarakat, tidak dapat terlepas dan orang - orang yang bertanggung jawab terhadap proses pendidikan tersebut. Meskipun yang sangat dominan dalam proses pendidikan adalah guru dan siswa, namun faktor lain pun besar pengaruhnya, misalnya faktor tanggung jawab orang tua atau keluarga. masyarakat dan pemerintah. Langeveld, menyatakan bahwa:

Pendidikan merupakan salah satu kewajiban yang pertarna bagi orang tua. Oleh karena itu maka orang tua dalam kedudukann a sebagai warga negara berhak menuntut dan pemerintab, bahkan negara menyediakan segala alat yang diperlukan untuk melaksanakan kewajiban tadi negara dan gereja harus turun tangan, atau negara sendiri hams bertindak kalau dikuatirkan hahwa gereja akan menimbulkan kerugian.

Harapan untuk meraih masa depan yang lebih baik melalui pendidikan mulai disadari oleh masyarakat dan ini mendorong berbagai perhatian terhadap pelayanan pendidikan. Karena itu pendidikan sebagai upaya untuk rneningkatkan kualitas SDM sudah semestinya menjadi prioritas utama dalam pembangunan bangsa Indonesia.
Pendidikan nasional dalam konsep dan pelaksanaannya tidak bisa dilepaskan dan tujuan besar bangsa Indonesia untuk rnewujudkan suatu kehidupan masyarakat yang demokratis. Dalam masyarakat demokratis, setiap orang diakui harkat, hak, dan kewajibannya. Hal ini memberikan pengaruh besar terhadap dunia pendidikan, di mana perhatian utama tidak terbatas pada perkembangan individu, melainkan individu yang hidup dengan individu lain dalam lingkungan lokal, nasional dan global.
Pada kenyataannya pendidikan bukan merupakan upaya yang sederhana, melainkan suatu kegiatan yang dinamis, dan penuh tantangan serta selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Pada saat ini pendidikan nasional paling tidak dihadapkan pada beberapa masalah yang menonjol (1) masih rendahnya pemerataan memperoleh pendidikan; (2) masih rendahnya kualitas dan re1ensi pendidikan; serta (3) masih lemahnya manajemen pendidikan.
Seringkali pendidikan menjadi fokus perahatian dan sasaran ketidakpuasan. Hal ini terjadi karena pendidikan menyangkut hajat semua orang. Karena itu pendidikan perlu perbaikan dan peningkatan sehingga relevan dengan kebutunan dan tuntutan masyarakat. Berarti sekolah sebagai organisasi yang dirancang untuk memberikan konstribusi terhadap peningkatan mutu perlu memberdayakan Komite Sekolah, sebab pada dasarnya kekuatan akselerasi peningkatan umum akan tercapai jika dibangun bersama masyarakat.
Dari sini dapat dimaklumi bahwa tanggung jawab dalam bidang pendidikan seharusnya didukung bersama antara pemerintah, masyarakat, dan para orang tua peserta didik. Kenyataannya, sampai saat ini yang lebih berperan adalah pcmerintah dan para orang tua peserta didik.
Peran pemerintah sudah banyak seperti menyelenggarakan sarana dan prasarana, ketenagaan, dan kurikulum. Peran serta orang tua peserta didik selama ini masih terbatas pada pemberian sumbangan dana (iuran BP3/Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan). Sedangkan masyarakat selama ini belum optimal berperan serta.
Perubahan paradigma pemerintahan dan sentralisasi ke desentralisasi menghendaki peran serta masyarakat untuk membantu pemerintah daerah dalam mengembangkan potensi daerah termasuk dalam bidang pendidikan. Hal ini tercantum dalam tujuan otonomi daerah yaitu memberdayakan masyarakat, meningkatkan perar serta masyarakat, termasuk dalam meningkatkan sumber dana dan dalam penyelenggaraan pendidikan.
Masyarakat sebagai salah satu penanggung jawab pendidikan termasuk pendidikan dasar dapat berperan serta sebagai: (1) pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan pelaksanaan kebijakan pendidikan di sekolah; (2) pendukung (supproting agency), baik yang berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah; (3) pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di sekolah; dan (4) mediator antara pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat di sekolah. Peran serta masyarakat (community based participation) dalam pendidikan dapat dilakukan secara perseorangan; kelompok: atau kelembagaan seperti yayasan, organisasi masyarakat, dan pihak swasta (UU RI No. 20 2003).
Beberapa kasus sekolah di Indonesia menunjukkan bahwa pemberdayaan Komite Sekolah sebagai perwakilan rnasyarakat diduga kurang tepat sehingga menimbulkan ketidakpuasan terhadap kualitas penyelenggaraan pendidikan. Jika ketidakpuasan itu tidak ditangani serius, dikhawatirkan bahwa partisipasi masyarakat membantu penyelenggaraan pendidikan menjadi semakin rendah.
Sebagai bahan bandingan. Govinda dalam laporan penelitiannya tahun 2000 “School Autonomy and Efficiensy: Some Critical Issues and Lessons” dalam Subiyanto Menjelaskan bahwa di Amerika dan Australia, peran serta orangtua dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan sangat tinggi. Hal itu paling tidak tercermin dalam pembayaran pajak masyarakat yang dialokasikan pemerintah negara bagian untuk pendidikan. Tidak heran jika orangtua dan masyarakat yang diwakili oleh lembaga-lembaga seperti Dewan Pendidikan (board of education) di tingkat kabupaten/kota atau komite sekolah (school board) di tingkat sekolah mempunyai hak gugat yang sangat tinggi dalam menentukan peningkatan kualitas pendidikan, bahkan mempunyai otoritas yang sangat tinggi pula untuk ikut memberhentikan guru dan kepala sekolah. Bagaimana dengan Indonesia?
Di Indonesia, penataan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan sebenarnya telah dilembagakan sejak 1992, yaitu dengan diterbitkannya PP Nomor 39 Tahun 1992 tentang Peran serta Masyarakat Dalam Pendidikan Nasional dan Kepmendiknas No. 044/U/2002 tentang Pembentukan Dewan Pendidikan dari Komite Sekolan. Hakikat kedua produk pemerintah itu, bahwa peran serta masyarakat berfungsi untuk ikut memelihara, menumbuhkan, meningkatkan, dan mengembangkan pendidikan nasional dan bertujuan untuk mendayagunakan kemampuan yang ada pada masyarakat seoptimal mungkin untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Ini diperteas lagi dalam item ke-4 arah kebijakan pembangunan pendidika menurut GBHN 1999-2004 yaitu: “memberdayakan lembaga pendidikan, baik sekolah maupun luar sekolah sebagai pusat pemberdayaan nilai, sikap dan kemampuan. serta meningkatkan partisipasi keluarga dan masyarakat yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
Hal inilah yang mendorong untuk diadakan penelitian dengan judul “Peranan Masyarakat dalam Pendidikan Dasar : Studi Kasus di MI PSM Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung”.

B. Pembatasan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas perlu diadakan pembatasan masalah utama yang menjadi lingkup penelitian ini agar dalam pembahasannya tidak terjadi pembiasan atau pembahasan yang melebar. Dalam penelitian ini yang menjadi masalah utama adalah:
1) Bentuk peranan masyarakat dalarn pendidikan dasar di MI PSM Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung.
2) Faktor-faktor yang mendukung peranan masyarakat dalam pendidikan dasar di MI PSM Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung.
3) Faktor-faktor yang menghambat peranan masyarakat dalam pendidikan dasar di MI PSM Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung.

C. Rumusan Masalah
Dari pembatasan masalah tersebut diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1) Bagaimanakah bentuk peranan masyarakat dalam pendidikan dasar di di MI PSM Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung?
2) Apakah faktor yang mendukung peranan masyarakat dalam pendidikan dasar di di MI PSM Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung?
3) Apakah faktor yang mcnghambat peranan masyarakat dalam pendidikan dasar di MI PSM Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung?

D. Tujuan Penelitian
1) Untuk mengetahui bentuk peranan masyarakat dalam pendidikan dasar di MI PSM Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung?
2) Untuk mengetahui faktor yang mendukung peranan masyarakat dalam pendidikan dasar di MI PSM Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung?
3) Untuk mengetahui faktor yang menghambat peranan masyarakat dalam pendidikan dasar di MI PSM Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung?

E. Kegunaan Penelitian
1) Bagi Peneliti
Untuk mengemhangkan ilmu teoritis yang telah diterima selama di bangku kuliah, kemudian, diterapkan di lokasi penelitian, sehingga peneliti dapat menganalisis dan mengumpulkan data yang dibutuhkan, sehingga dapat diketahui kerja sama antara orang tua siswa dan guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa guna kepentingan ilmiah.
2) Bagi lokasi penelitian
Sebagai kerangka acuan dalam merumuskan kebijakan dalam rangka lebih meningkatkan peranan masyarakat dalam pendidikan dasar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
3) Bagi STAI Diponegoro Tulungagung
Skripsi ini bisa menambah pembendaharaan kepustakaan sebagai wujud keberhasilan proses pendidikan / akademik yang di lakukan oleh Sekolah Tinggi Agama Islam Diponegoro Tulungagung.
4) Bagi Peneliti selanjutnya yang kebetulan membaca skripsi ini
Hasil penelitian ini bisa dijadikan pijakan atau acuan untuk penelitian selanjutnya, yang lebih mendalam tentang permasalahan-permasalahan tersebut.


F. Metode Penelitian
1) Pendekatan dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitati. Dikatakan deskriptif karena penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan sejauh mana peranan masyarakat dalam pendidikan dasar di Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung.
Sedangkan alasan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif adalah sebagai berikut: untuk memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum yang mendasari wujud suatu gejala yang ada dalam kehidupan sosial manusia.
Sedangkan rancangan dalam penelitian ini menggunakan rancangan studi kasus. Studi kasus (case study) merupakan uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek individu, suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program, atau suatu situasi sosial . Penelitian ini mengungkap data bagaimana peranan masyarakat dalam pendidikan dasar di MI PSM Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung.
2) Kehadiran Peneliti
Penelitian ini dilakukan di MI PSM Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen utama. yaitu selain peneliti sebagai pengumpul data, penganalisis data, juga sebagai pengamat dan pewawancara, serta menggunakan instrumen selain manusia, berfungsi sebagai instrumen pendukung.
Prosedur kehadiran di lapangan dalam penelitian ini dilaksanakan mengikuti tahap-tahap penelitian seperti berikut ini, yaitu (1) tahap pra lapangan, (2) tahap pekerjaan lapangan, dan (3) tahap analisis data.
3) Sumber Data Penelitian
Memperhatikan jenis penelitian tersebut. maka sumber data primer dalam penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan tokoh masyarakat serta masyarakat yang peduli pendidikan Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung. Pemilihan sumber data ini berdasarkan asumsi bahwa mereklah yang ikut berperan serta dalam pendidikan dasar Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan. Adapun sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumen atau bahan tetulis atau bahan kepustakaan, yakni buku-buku, artikel, jurnal ilmiah, dan koran yang membahas masalah-masalah yang relevan dengan peneitian ini. Sumber data sekunder lain adalah dokumentasi foto, segala aktifitas maupun sarana dan prasarana yang ada. yang dapat memberikan gambaran yang nyata pada aspek-aspek yang di teliti.
4) Prosedur Pengumpulan Data
Data penelitian akan dikumpulkan melalui teknik wawancara. Jenis wawancara yang peneliti gunakan adalah wawancara tak terstruktur atau sering disebut wawancara mendalam. Selain itu data penelitian akan dikumpulkan melaui teknik observasi partisipan dan melalui studi dokumentasi.
5) Teknik Analisis Data
Rancangan penelitian ini adalah studi kasus tunggal. Analisis data kasus tunggal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah analisis data pada satu subyek. Oleh karena data kualitatif terdiri dan kata-kata dan bukan rangkaian angka yang mana kata-kata tersebut deskripsinya memerlukan sebuah interpretasi agar makna dan kata tersebut diketahui, maka analisis data penelitian ini menggunakan dua model, yakni sebelum pengumpulan data dan selama proses pengumpulan data .

G. Sistematika Pembahasan
Penelitian skripsi yang berjudul “Peranan Masyaraat dalam Pendidikan Dasar (Studi Kasus di MI PSM Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung” direncanakan menggunakan sistematika pembahasan sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan, terdiri dari: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab II Kajian Pustaka, dalam bab ini dijelaskan hal-hal sebagai benikut: (1) desentralisasi pendidikan terdiri dari: a) Arah perubahan paradigma pendidikan, b) peran serta masyarakat, dan c) pendayagunaan peran serta masyarakat, dan strategi pemberdayaan masyarakat, yang terdiri dari:
a) bentuk peran serta masyarakat, b) menstimulasi peran serta masyarakat, dan c) wadah peran serta masyarakat.
Bab III Metode Penelitian, dalam bab ini dijelaskan hal-hal sebagai berikut: (1) pendekatan penelitian, (2) kehadiran peneliti, (3) data dan sumber data, (4) teknik pengumpulan data, dan (5) teknik analisis data.
Bab IV Temuan Penelitian dan Pembahasan. dalam bab ini dijelaskan hal-hal sebagai berikut: (1) bentuk peranan masyarakat dalam pendidikan dasar di MI PSM Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung, (2) Faktor yang mendukung peranan masyarakat dalam pendidikan dasar di MI PSM Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung (3) hambatan-hambatan dalam peranan masyarakat dalam pendidikan di MI PSM Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung.
Bab V Penutup, dalam bab ini dijelaskan kesimpulan penelitian dan saran-saran.

DAFTAR PUSTAKA


Ahmadi, Abu. 1991. PeNganTar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Bakri, Masykuri. 2001. Konsep Ibadah dan Semangat Pondok Pesantren dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa. Malang: Program Pascasarjana Universitas Brawijaya.
Depdiknas. 2000. Program Pendidikan Nasional. (http://www.depdiknas.go.id., diakses 28 Mei 2007)
Depdiknas. 2006. Dewan Pendidikan Nasional dan Komite Sekolah. (http://www.depdiknas.go.id.. diakses 2 Juni 2007).
Direktorat Pendidikan Luar Biasa. 2007. Pemberdayaan Masyarakat dalam Pendidikan JnskIusif (http://www.ditplb.or.id., dakses 28 Mei 2007).
Fadjar. A. Malik. 1998. Visi Pembaruan Pendidikan Islam. Mustofa Syarif (eds.). Jakarta: LP3NI.
Subijanto. 2004. Eksistensi Komite Sekolah dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui Manajemen Berbasis Sekolah di Kota Mataram:. Jurnal Inovasi Pendidikan, Vol. Il Nomor 2: 1-31
Mulyana, Deddy. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: Remaja Rosdakarya
Pemerintah RI. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Citra Umbara.
Pemerintah RI. 1992. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1992 tentang Peranserta Masyarakat dalam Pendidikan Nasional. (http:I/www. Depdiknas.go.id., diakses 28 Mei 2007).
Patilima, Hamid. 2005. Metode Penelitian Kualitatif: Bandung: Alfabeta

KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat-Nya, sehingga proposal ini dapat diselesaikan.
Proposal ini disusun berdasarkan tugas yang diberikan dosein Metode Penelitian. Kami berusaha menyusun proposal ini semaksimal mungkin. Namun, demikian penyusunan tetap menyadari masih banyak kekurangan disana-sini. Oleh karena itu, penyusun mengharap kritikan ataupun saran yang bersifat membangun agar isi dalam pembuatan proposal selanjutnya lebih sempurna.
Harapan kami, semoga proposal ini bermanfaat bagi pembaca. Sebagai penutup kata, penyusun tidsak lupa mengucapkan terima kasih.

Rejotangan, Pebruari 2010


Penyusun


Download

Dialog Rasulullah SAW dengan Iblis

2/03/2010 01:41:00 PM Edit This 0 Comments »
Allah SWT telah memerintahkan seorang Malaikat menemui Iblis supaya dia menghadap Rasulullah saw untuk memberitahu segala rahasianya, baik yang disukai maupun yang dibencinya. Hikmatnya ialah untuk meninggikan derajat Nabi Muhammad SAW dan juga sebagai peringatan dan perisai kepada umat manusia.
Maka Malaikat itu pun berjumpa Iblis dan berkata, “Hai Iblis! Bahwa Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar memberi perintah untuk menghadap Rasullullah saw. Hendaklah engkau buka segala rahasiamu dan apapun yang ditanya Rasulullah hendaklah engkau jawab dengan sebenar-benarnya. Jikalau engkau berdusta walau satu perkataan pun, niscaya akan terputus semua anggota badanmu, uratmu, serta disiksa dengan azab yang amat keras.”
Mendengar ucapan Malaikat yang dahsyat itu, Iblis sangat ketakutan. Maka segeralah dia menghadap Rasulullah SAW dengan menyamar sebagai seorang tua yang buta sebelah matanya dan berjanggut putih 10 helai, panjangnya seperti ekor lembu.
Iblis pun memberi salam, sehingga 3 kali tidak juga dijawab oleh Rasulullah saw. Maka sambut Iblis (alaihi laknat),
“Ya Rasulullah! Mengapa engkau tidak mejawab salamku? Bukankah salam itu sangat mulia di sisi Allah?” Maka jawab Nabi dengan marah, “Hai Aduwullah seteru Allah! Kepadaku engkau menunjukkan kebaikanmu? Janganlah mencoba menipuku sebagaimana kau tipu Nabi Adam a.s sehingga keluar dari syurga, Habil mati teraniaya dibunuh Qabil dengan sebab hasutanmu, Nabi Ayub engkau tiup dengan asap beracun ketika dia sedang sujud sembahyang hingga dia sengsara beberapa lama, kisah Nabi Daud dengan perempuan Urya, Nabi Sulaiman meninggalkan kerajaannya karena engkau menyamar sebagai isterinya dan begitu juga beberapa Anbiya dan pendeta yang telah menanggung sengsara akibat hasutanmu.
Hai Iblis! Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Allah azza wajalla, cuma salammu saja aku tidak hendak menjawabnya karena diharamkan Allah. Maka aku kenal baik-baik engkaulah Iblis, raja segala iblis, syaitan dan jin yang menyamar diri. Apa kehendakmu datang menemuiku?”
Taklimat Iblis, “Ya Nabi Allah! Janganlah engkau marah. Karena engkau adalah Khatamul Anbiya maka dapat mengenaliku. Kedatanganku adalah diperintah Allah untuk memberitahu segala tipu dayaku terhadap umatmu dari zaman Nabi Adam hingga akhir zaman. Ya Nabi Allah! Setiap apa yang engkau tanya, aku bersedia menerangkan satu persatu dengan sebenarnya, tiadalah aku berani menyembunyikannya.”
Maka Iblis pun bersumpah menyebut nama Allah dan berkata, “Ya Rasulullah! Sekiranya aku berdusta barang sepatah pun niscaya hancur leburlah badanku menjadi abu.”
Apabila mendengar sumpah Iblis itu, Nabi pun tersenyum dan berkata dalam hatinya, inilah satu peluangku untuk menyiasati segala perbuatannya agar didengar oleh sekalian sahabat yang ada di majlis ini dan menjadi perisai kepada seluruh umatku.
Pertanyaan Nabi (1):
“Hai Iblis! Siapakah sebesar-besar musuhmu dan bagaimana aku terhadapmu?”
Jawab Iblis:
“Ya Nabi Allah! Engkaulah musuhku yang paling besar di antara segala musuhku di muka bumi ini.”
Maka Nabi pun memandang muka Iblis, dan Iblis pun menggeletar karena ketakutan. Sambung Iblis, “Ya Khatamul Anbiya! Ada pun aku dapat merubah diriku seperti sekalian manusia, binatang dan lain-lain hingga rupa dan suara pun tidak berbeda, kecuali dirimu saja yang tidak dapat aku tiru karena dicegah oleh Allah.
Kiranya aku menyerupai dirimu, maka terbakarlah diriku menjadi abu. Aku cabut iktikad / niat anak Adam supaya menjadi kafir karena engkau berusaha memberi nasihat dan pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk agama Islam, begitu jugalah aku berusaha menarik mereka kepada kafir, murtad atau munafik. Aku akan menarik seluruh umat Islam dari jalan benar menuju jalan yang sesat supaya masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya bersamaku.”
Pertanyaan Nabi (2):
“Hai Iblis! Bagaimana perbuatanmu kepada makhluk Allah?”
Jawab Iblis:
“Adalah satu kemajuan bagi perempuan yang merenggangkan kedua pahanya kepada lelaki yang bukan suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan benih yang salah sifatnya. Aku goda semua manusia supaya meninggalkan sholat, terbuai dengan makan minum, berbuat durhaka, aku lalaikan dengan harta benda daripada emas, perak dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya hasilnya dibelanjakan ke jalan haram.
Demikian juga ketika pesta yang bercampur antara lelaki dan perempuan. Disana aku lepaskan sebesar-besar godaan supaya hilang peraturan dan minum arak. Apabila terminum arak itu maka hilanglah akal, fikiran dan malunya. Lalu aku ulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa pintu maksiat yang besar, datang perasaan hasad dengki hingga kepada pekerjaan zina. Apabila terjadi kasih antara mereka, terpaksalah mereka mencari uang hingga menjadi penipu, peminjam dan pencuri.
Apabila mereka teringat akan salah mereka lalu hendak bertaubat atau berbuat amal ibadat, aku akan rayu mereka supaya mereka menangguhkannya. Bertambah keras aku goda supaya menambahkan maksiat dan mengambil isteri orang. Bila kena goda hatinya, datanglah rasa ria, takabur, megah, sombong dan melengahkan amalnya. Bila pada lidahnya, mereka akan gemar berdusta, mencela dan mengumpat. Demikianlah aku goda mereka setiap saat.”
Pertanyaan Nabi (3):
“Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah payah melakukan pekerjaan yang tidak mendatangkan faedah bahkan menambahkan laknat yang besar serta siksa yang besar di neraka yang paling bawah? Hai yang dikutuk Allah! Siapa yang menjadikanmu? Siapa yang melanjutkan usiamu? Siapa yang menerangkan matamu? Siapa yang memberi pendengaranmu? Siapa yang memberi kekuatan anggota badanmu?”
Jawab Iblis:
“Semuanya itu adalah anugerah daripada Allah Yang Maha Besar juga. Tetapi hawa nafsu dan takabur membuatku menjadi jahat sebesar-besarnya. Engkau lebih tahu bahwa Diriku telah beribu-ribu tahun menjadi ketua seluruh Malaikat dan pangkatku telah dinaikkan dari satu langit ke satu langit yang tinggi. Kemudian Aku tinggal di dunia ini beribadat bersama sekalian Malaikat beberapa waktu lamanya.
Tiba-tiba datang firman Allah SWT hendak menjadikan seorang Khalifah di dunia ini, maka akupun membantah. Lalu Allah menciptakan lelaki (Nabi Adam) lalu dititahkan seluruh Malaikat memberi hormat kepada lelaki itu, kecuali aku yang ingkar. Oleh karena itu Allah murka kepadaku dan wajahku yang tampan rupawan dan bercahaya itu bertukar menjadi keji dan kelam. Aku merasa sakit hati. Kemudian Allah menjadikan Adam raja di syurga dan dikurniakan seorang permaisuri (Siti Hawa) yang memerintah seluruh bidadari. Aku bertambah dengki dan dendam kepada mereka.
Akhirnya aku berhasil menipu mereka melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan buah Khuldi, lalu keduanya diusir dari syurga ke dunia. Keduanya berpisah beberapa tahun dan kemudian dipertemukan Allah (di Padang Arafah), hingga mereka mendapat beberapa orang anak. Kemudian kami hasut anak lelakinya Qabil supaya membunuh saudaranya Habil. Itu pun aku masih tidak puas hati dan berbagai tipu daya aku lakukan hingga Hari Kiamat.
Sebelum Engkau lahir ke dunia, aku beserta bala tentaraku dengan mudah dapat naik ke langit untuk mencuri segala rahasia serta tulisan yang menyuruh manusia berbuat ibadat serta balasan pahala dan syurga mereka. Kemudian aku turun ke dunia, dan memberitahu manusia yang lain aripada apa yang sebenarnya aku dapatkan, dengan berbagai tipu daya hingga tersesat dengan berbagai kitab bid’ah dan carut-marut.
Tetapi ketika engkau lahir ke dunia ini, maka aku tidak dibenarkan oleh Allah untuk naik ke langit serta mencuri rahasia, kerana banyak Malaikat yang menjaga di setiap lapisan pintu langit. Jika aku berkeras juga hendak naik, maka Malaikat akan melontarkan anak panah dari api yang menyala. Sudah banyak bala tenteraku yang terkena lontaran Malaikat itu dan semuanya terbakar menjadi abu. Maka besarlah kesusahanku dan bala tentaraku untuk menjalankan tugas menghasut.”
Pertanyaan Nabi (4):
“Hai Iblis! Apakah yang pertama engkau tipu dari manusia?”
Jawab Iblis:
“Pertama sekali aku palingkan iktikad / niatnya, imannya kepada kafir juga ada dari segi perbuatan, perkataan, kelakuan atau hatinya. Jika tidak berhasil juga, aku akan tarik dengan cara mengurangi pahala. Lama-kelamaan mereka akan terjerumus mengikut kemauan jalanku”
Pertanyaan Nabi (5):
“Hai Iblis! Jika umatku sholat karena Allah, bagaimana keadaanmu?”
Jawab Iblis:
“Sebesar-besarnya kesusahanku. Gementarlah badanku dan lemah tulang sendiku. Maka aku kerahkan berpuluh-puluh iblis datang menggoda seorang manusia, pada setiap anggota badannya.
Setengah-setengahnya datang pada setiap anggota badannya supaya malas sholat, was-was, terlupa bilangan rakaatnya, bimbang pada pekerjaan dunia yang ditinggalkannya, sentiasa hendak cepat habis sholatnya, hilang khusyuknya – matanya sentiasa menjeling ke kiri kanan, telinganya senantiasa mendengar orang bercakap serta bunyi-bunyi yang lain. Setengah Iblis duduk di belakang badan orang yang sembahyang itu supaya dia tidak kuasa sujud berlama-lama, penat atau duduk tahiyat dan dalam hatinya senantiasa hendak cepat habis sholatnya, itu semua membawa kepada kurangnya pahala. Jika para Iblis itu tidak dapat menggoda manusia itu, maka aku sendiri akan menghukum mereka dengan seberat-berat hukuman.”
Pertanyaan Nabi (6):
“Jika umatku membaca Al-Quran karena Allah, bagaimana perasaanmu?”
Jawab Iblis:
“Jika mereka membaca Al-Quran karena Allah, maka rasa terbakarlah tubuhku, putus-putus segala uratku lalu aku lari daripadanya.”
Pertanyaan Nabi (7):
“Jika umatku mengerjakan haji karena Allah, bagaimana perasaanmu?”
Jawab Iblis:
“Binasalah diriku, gugurlah daging dan tulangku karena mereka telah mencukupkan rukun Islamnya.”
Pertanyaan Nabi (8):
“Jika umatku berpuasa karena Allah, bagaimana keadaanmu?”
Jawab Iblis:
“Ya Rasulullah! Inilah bencana yang paling besar bahayanya kepadaku. Apabila masuk awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy dan Kursi, bahkan seluruh Malaikat menyambut dengan suka cita. Bagi orang yang berpuasa, Allah akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala yang amat besar serta tidak dicatatkan dosanya selama dia berpuasa. Yang menghancurkan hatiku ialah segala isi langit dan bumi, yakni Malaikat, bulan, bintang, burung dan ikan-ikan semuanya siang malam mendoakan ampunan bagi orang yang berpuasa. Satu lagi kemuliaan orang berpuasa ialah dimerdekakan pada setiap masa dari azab neraka. Bahkan semua pintu neraka ditutup manakala semua pintu syurga dibuka seluas-luasnya, serta dihembuskan angin dari bawah Arasy yang bernama Angin Syirah yang amat lembut ke dalam syurga. Pada hari umatmu mulai berpuasa, dengan perintah Allah datanglah sekalian Malaikat dengan garangnya menangkapku dan tentaraku, jin, syaitan dan ifrit lalu dipasung kaki dan tangan dengan besi panas dan dirantai serta dimasukkan ke bawah bumi yang amat dalam. Di sana pula beberapa azab yang lain telah menunggu kami. Setelah habis umatmu berpuasa barulah aku dilepaskan dengan perintah agar tidak mengganggu umatmu. Umatmu sendiri telah merasa ketenangan berpuasa sebagaimana mereka bekerja dan bersahur seorang diri di tengah malam tanpa rasa takut dibandingkan bulan biasa.”
Pertanyaan Nabi (9):
“Hai Iblis! Bagaimana seluruh sahabatku menurutmu?”
Jawab Iblis:
“Seluruh sahabatmu juga adalah sebesar – besar seteruku. Tiada upayaku melawannya dan tiada satu tipu daya yang dapat masuk kepada mereka. Karena engkau sendiri telah berkata: “Seluruh sahabatku adalah seperti bintang di langit, jika kamu mengikuti mereka, maka kamu akan mendapat petunjuk.”
Saidina Abu Bakar al-Siddiq sebelum bersamamu, aku tidak dapat mendekatinya, apalagi setelah berdampingan denganmu. Dia begitu percaya atas kebenaranmu hingga dia menjadi wazirul a’zam. Bahkan engkau sendiri telah mengatakan jika ditimbang seluruh isi dunia ini dengan amal kebajikan Abu Bakar, maka akan lebih berat amal kebajikan Abu Bakar. Tambahan pula dia telah menjadi mertuamu karena engkau menikah dengan anaknya, Saiyidatina Aisyah yang juga banyak menghafadz Hadits-haditsmu.
Saidina Umar Al-Khattab pula tidaklah berani aku pandang wajahnya karena dia sangat keras menjalankan hukum syariat Islam dengan seksama. Jika aku pandang wajahnya, maka gemetarlah segala tulang sendiku karena sangat takut. Hal ini karena imannya sangat kuat apalagi engkau telah mengatakan, “Jikalau adanya Nabi sesudah aku maka Umar boleh menggantikan aku”, karena dia adalah orang harapanmu serta pandai membedakan antara kafir dan Islam hingga digelar ‘Al-Faruq’.
Saidina Usman Al-Affan lagi, aku tidak bisa bertemu, karena lidahnya senantiasa bergerak membaca Al-Quran. Dia penghulu orang sabar, penghulu orang mati syahid dan menjadi menantumu sebanyak dua kali. Karena taatnya, banyak Malaikat datang melawat dan memberi hormat kepadanya karena Malaikat itu sangat malu kepadanya hingga engkau mengatakan, “Barang siapa menulis Bismillahir rahmanir rahim pada kitab atau kertas-kertas dengan dakwat merah, nescaya mendapat pahala seperti pahala Usman mati syahid.”
Saidina Ali Abi Talib pun itu aku sangat takut karena hebatnya dan gagahnya dia di medan perang, tetapi sangat sopan santun, alim orangnya. Jika iblis, syaitan dan jin memandang beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka karena dia sangat kuat beribadat serta beliau adalah golongan orang pertama memeluk agama Islam dan tidak pernah menundukkan kepalanya kepada sebarang berhala. Bergelar ‘Ali Karamullahu Wajhahu’ – dimuliakan Allah akan wajahnya dan juga ‘Harimau Allah’ dan engkau sendiri berkata, “Akulah negeri segala ilmu dan Ali itu pintunya.” Tambahan pula dia menjadi menantumu, semakin aku ngeri kepadanya.”
Pertanyaan Nabi (10):
“Bagaimana tipu daya engkau kepada umatku?
Jawab Iblis:
“Umatmu itu ada tiga macam. Yang pertama seperti hujan dari langit yang menghidupkan segala tumbuhan yaitu ulama yang memberi nasihat kepada manusia supaya mengerjakan perintah Allah serta meninggalkan laranganNya seperti kata Jibril a.s, “Ulama itu adalah pelita dunia dan pelita akhirat.” Yang kedua umat tuan seperti tanah yaitu orang yang sabar, syukur dan ridha dengan karunia Allah. Berbuat amal soleh, tawakal dan kebajikan. Yang ketiga umatmu seperti Firaun; terlampau tamak dengan harta dunia serta dihilangkan amal akhirat. Maka akupun bersukacita lalu masuk ke dalam badannya, aku putarkan hatinya ke lautan durhaka dan aku hela ke mana saja mengikuti kehendakku. Jadi dia senantiasa bimbang kepada dunia dan tidak hendak menuntut ilmu, tiada masa beramal ibadat, tidak hendak mengeluarkan zakat, miskin hendak beribadat.
Lalu aku goda agar minta kaya dulu, dan apabila diizinkan Allah dia menjadi kaya, maka dilupakan beramal, tidak berzakat seperti Qarun yang tenggelam dengan istana mahligainya. Bila umatmu terkena penyakit tidak sabar dan tamak, dia senantiasa bimbang akan hartanya dan setengahnya asyik hendak merebut dunia harta, bercakap besar sesama Islam, benci dan menghina kepada yang miskin, membelanjakan hartanya untuk jalan maksiat, tempat judi dan perempuan lacur.”
Pertanyaan Nabi (11):
“Siapa yang serupa dengan engkau?”
Jawab Iblis:
“Orang yang meringankan syariatmu dan membenci orang belajar agama Islam.”
Pertanyaan Nabi (12):
“Siapa yang mencahayakan muka engkau?”
Jawab Iblis:
“Orang yang berdosa, bersumpah bohong, saksi palsu, pemungkir janji.”
Pertanyaan Nabi (13):
“Apakah rahasia engkau kepada umatku?”
Jawab Iblis:
“Jika seorang Islam pergi buang air besar serta tidak membaca doa pelindung syaitan, maka aku gosok-gosokkan najisnya sendiri ke badannya tanpa dia sadari.”
Pertanyaan Nabi (14):
“Jika umatku bersatu dengan isterinya, bagaimana hal engkau?”
Jawab Iblis:
“Jika umatmu hendak bersetubuh dengan isterinya serta membaca doa pelindung syaitan, maka larilah aku dari mereka. Jika tidak, aku akan bersetubuh dahulu dengan isterinya, dan bercampurlah benihku dengan benih isterinya. Jika menjadi anak maka anak itu akan gemar kepada pekerjaan maksiat, malas pada kebaikan, durhaka. Ini semua karena kealpaan ibu bapaknya sendiri. Begitu juga jika mereka makan tanpa membaca Bismillah, aku yang dahulu makan daripadanya. Walaupun mereka makan, tiadalah merasa kenyang.”
Pertanyaan Nabi (15):
“Dengan jalan apa dapat menolak tipu daya engkau?”
Jawab Iblis:
“Jika dia berbuat dosa, maka dia kembali bertaubat kepada Allah, menangis menyesal akan perbuatannya. Apabila marah segeralah mengambil air wudhu’, maka padamlah marahnya.”
Pertanyaan Nabi (16):
“Siapakah orang yang paling engkau lebih sukai?”
Jawab Iblis:
Lelaki dan perempuan yang tidak mencukur atau mencabut bulu ketiak atau bulu ari-ari (bulu kemaluan) selama 40 hari. Di situlah aku mengecilkan diri, bersarang, bergantung, berbuai seperti pijat pada bulu itu.”
Pertanyaan Nabi (17):
“Hai Iblis! Siapakah saudara engkau?”
Jawab Iblis:
“Orang yang tidur meniarap / telungkup, orang yang matanya terbuka (mendusin) di waktu subuh tetapi menyambung tidur lagi. Lalu aku lenakan dia hingga terbit fajar. Demikian jua pada waktu zuhur, asar, maghrib dan isya’, aku beratkan hatinya untuk sholat.”
Pertanyaan Nabi (18):
“Apakah jalan yang membinasakan diri engkau?”
Jawab Iblis:
“Orang yang banyak menyebut nama Allah, bersedekah dengan tidak diketahui orang, banyak bertaubat, banyak tadarus Al-Quran dan sholat tengah malam.”
Pertanyaan Nabi (19):
“Hai Iblis! Apakah yang memecahkan mata engkau?”
Jawab Iblis:
“Orang yang duduk di dalam masjid serta beriktikaf di dalamnya”
Pertanyaan Nabi (20):
“Apa lagi yang memecahkan mata engkau?”
Jawab Iblis:
“Orang yang taat kepada kedua ibu bapanya, mendengar kata mereka, membantu makan pakaian mereka selama mereka hidup, karena engkau telah bersabda, ‘Syurga itu di bawah tapak kaki ibu’”

Download