BILA DIRI SEMPIT HATI

4/22/2010 09:51:00 PM Posted In Edit This 0 Comments »
Semoga ALLAH SWT senantiasa memberikan kepada kita hati yg lapang yang jernih krn ternyata berat sekali menghadapi hidup dgn hati yang sempit.

Hati yg lapang dapat diibaratkan sebuah lapangan yg luas membentang walaupun ada anjing ada ular ada kalajengking dan ada aneka binatang buas lain pastilah lapangan akan tetap luas. Aneka binatang buas yg ada malah makin nampak kecil dibandingkan dgn luas lapangan. Sebaliknya hati yg sempit dapat diibaratkan ketika kita berada di sebuah kamar mandi yang sempit baru berdua dgn tikus saja pasti jadi masalah. Belum lagi jika dimasukkan anjing singa atau harimau yg sedang lapar pastilah akan lebih bermasalah lagi.

Entah mengapa kita sering terjebak dalam pikiran yg membuat hari-hari kita menjadi hari-hari yg tak nyaman yg membuat pikiran kita menjadi keruh penuh rencana-rencana buruk. Waktu demi waktu yg dilalui sering kali diwarnai kondisi hati yg mendidih bergolak penuh ketidaksukaan terkadang kebencian bahkan lagi dendam kesumat. Capek rasanya. Menjelang tidur otak berpikir keras menyusun rencana bagaimana memuntahkan kebencian dan kedendaman yg ada di lubuk hati agar habis tandas terpuaskan kepada yang dibencinya. Hari-hari adl hari uring-uringan makan tak enak tidur tak nyenyak dikarenakan seluruh konsentrasi dan energi difokuskan untuk memuaskan rasa benci ini.

Ah sahabat. Sungguh alangkah menderita orang-orang yg disiksa oleh kesempitan hati. Dia akan mudah sekali tersinggung dan kalau sudah tersinggung seakan-akan tak termaafkan kecuali sudah terpuaskan dengan melihat orang yg menyinggung menderita sengsara atau tak berdaya.

Seringkali kita dengar orang-orang yg dililit derita akibat rasa bencinya. Padahal ternyata yg dicontohkan para rosul para nabi para ulama yg ikhlas orang-orang yg berjiwa besar bukanlah mencontohkan mendendam membenci atau busuk hati. Yang dicontohkan mereka justru pribadi-pribadi yg berdiri kokoh bagai tembok tegar sama sekali tidak terpancing oleh caci maki cemooh benci dendam dan perilaku-perilaku rendah lainnya. Sungguh pribadi bagai pohon yg akar menghunjam ke dalam tanah begitu kokoh dan kuat hingga diterpa badai dan diterjang topan sekalipun tetap mantap tak bergeming.

Tapi orang-orang yg lemah hanya dgn perkara-perkara remeh sekalipun sudah panik amarah membara dan dendam kesumat. Walaupun non muslim kita bisa mengambil pelajaran dari Abraham Lincoln . Dia bila memilih pejabat tak pernah memusingkan kalau pejabat yang dipilih itu suka atau tak pada diri yg dia pikirkan adl apakah pejabat itu bisa melaksanakan tugas dgn baik atau tidak. Beberapa orang kawan dan lawan politik tentu saja memanfaatkan moment ini untuk menghina mencela dan bahkan menjatuhkan tapi ia terus tak bergeming bahkan berkata dgn arif

“Kita ini adl anak-anak dari keadaan walau kita berbuat kebaikan bagaimanapun juga tetap saja akan ada orang yg mencela dan menghina. Karena pencelaan penghinaan bukan selama krn kita ini tercela atau terhina. Pastilah dalam kehidupan ini ada saja manusia yg suka menghina dan mencela”.

Jadi ia tak pusing dgn hinaan dan celaan orang lain. Nabi Muhammad SAW manusia yg sempurna tetap saja pernah dihina dicela dan dilecehkan. Bagaimana mungkin model kita ini tak ada yg menghina ? Padahal kita ini hina betulan.

Ingatlah bahwa hidup kita di dunia ini hanya satu kali sebentar dan belum tentu panjang umur amat rugi jikalau kita tak bisa menjaga suasana hati ini. Camkanlah bahwa kekayaan yg paling mahal dalam mengarungi kehidupan ini adl suasana hati kita ini. Walaupun rumah kita sempit tapi kalau hati kita ‘plooong’ lapang akan terasa luas. Walaupun tubuh kita sakit tapi kalau hati kita ceria sehat akan terasa enak. Walaupun badan kita lemes tapi kalau hati kita tegar akan terasa mantap. Walaupun mobil kita merek murahan motor kita model sederhana tapi kalau hati kita indah akan tetap terhormat. Walaupun kulit kita kehitam-hitaman tapi kalau batinnya jelita akan tetap mulia. Sebalik apa arti rumah yg lapang kalau hati sempit?! Apa arti Fried Chicken Burger Hoka-hoka Bento dan segala makanan enak lain kalau hati sedang membara ?! Apa artinya raungan ber-AC kalau hati mendidih ?! Apa arti mobil BMW kalau hatinya bangsat ?!

Lalu bagaimana cara kita mengatasi perasaan-perasaan seperti ini ? Yang pertama harus kita kondisikan dalam hati ini adl kita harus sangat siap untuk terkecewakan krn hidup ini tak akan selama sesuai dengan keinginan kita. Arti kita harus siap oleh situasi dan kondisi apapun tak boleh kita hanya siap dgn situasi yg enak saja. Kita harus sangat siap dgn situasi dan kondisi sesulit sepahit dan setak enak apapun. Seperti pepatah mengatakan ’sedia payung sebelum hujan’. Artinya hujan atau tak hujan kita siap.

Hal kedua yg harus kita lakukan kalau toh ada orang yg mengecewakan kita adl dgn jangan terlalu ambil pusing sebab kita akan jadi rugi oleh pikiran kita sendiri. Sudah lupakan saja. Yang membagikan rizki adalah ALLAH yg mengangkat derajat adl ALLAH yg menghinakan juga ALLAH. Apa perlu kita pusing dgn omongan orang sampai ‘doer’ itu bibir menghina kita sungguh tak akan kurang permberian ALLAH kepada kita. Mati-matian ia menghina yakinlah kita tak akan hina dengan penghinaan orang. Kita itu hina krn kelakuan hina kita sendiri.

Nabi SAW dihina tapi toh tetap cemerlang bagai intan mutiara. Sedangkan yang menghina Abu Jahal sengsara. Salman Rushdie ngumpet tak bisa kemana-mana Permadi Arswendo Atmowiloto masuk penjara. Siapa yg menabur angin akan menuai badai. Dikisahkan ketika Nabi Isa as dihina ia tetap senyum tenang dan mantap tak sedikitpun ia menjawab atau membalas dengan kata-kata kotor mengiris tajam seperti yg diucapkan si penghinanya. Ketika dita oleh sahabat-sahabat “Ya Rabi kenapa engkau tak menjawab dgn kata-kata yg sama ketika engkau dihina malah Baginda menjawab dgn kebaikan ?” Nabi Isa as menjawab : “Karena tiap orang akan menafkahkan apa yg dimilikinya. Kalau kita memiliki keburukan maka yg kita nafkahkan adl keburukan kalau yang kita miliki kemuliaan maka yg kita nafkahkan juga kata-kata yg mulia.”

Sungguh seseorang itu akan menafkahkan apa-apa yg dimilikinya. Ketika Ahnaf bin Qais dimaki-maki seseorang menjelang masuk ke kampung “Hai kamu bodoh gila kurang ajar!” Ahnaf bin Qais malah menjawab “Sudah ? Masih ada yg lain yg akan disampaikan ? Sebentar lagi saya masuk ke kampung Saya kalau nanti di dengar oleh orang-orang sekampung mungkin nanti mereka akan dan mengeroyokmu. Ayo kalau masih ada yang disampaikan sampaikanlah sekarang !”.

Dikisahkan pula di zaman sahabat ada seseorang yg marah-marah kepada seorang sahabat nabi “Silahkan kalau kamu ngomong lima patah kata saya akan jawab dgn 10 patah kata. Kamu ngomong satu kalimat saya akan ngomong sepuluh kalimat”. Lalu dijawab dgn mantap oleh sahabat ini “Kalau engkau ngomong sepuluh kata saya tak akan ngomong satu patah kata pun”.

Oleh krn itu jangan ambil pusing janga dipikirin. Dale Carnegie dalam sebuah buku mengisahkan tentang seekor beruang kutup yg ganas sekali selalu main pukul ada pohon kecil dicerabut tumbang dan dihancurkan. Di tengah amukan tiba-tiba ada ada seekor binatang kecil yg lewat di depannya. Aneh tak ia hantam sehingga mungkin terlintas dalam benak si beruang ini “Ah apa perlu menghantam yg kecil-kecil yg tak sebanding yang tak merugikan kepentingan kita”.

Percayalah makin mudah kita tersinggung apalagi hanya dgn hal-hal yang sepele akan makin sengsara hidup ini. Padahal mau apa hidup pakai sengsara krn justru kita harus menjadikan orang-orang yg menyakiti kita sebagai ladang amal krn kalau tak ada yg menghina menganiaya atau menyakiti kapan kita bisa memaafkan ?

Nah sahabat. Justru krn ada lawan ada yg menghina ada yg menyakiti kita bisa memaafkan. Kalau dia masih muda anggap saja mungkin dia belum tahu bagaimana bersikap kepada yg tua daripada sebel kepadanya. Kalau dia masih kanak-kanak pahami bahwa tata nilai kita dgn dia berbeda mana mungkin kita tersinggung oleh anak kecil. Kalau ada orang tua yg memarahi kita jangan tersinggung mungkin dia khilaf krn terlalu tuanyua. Yang pasti makin kita pemaaf makin kita berhati lapang makin bisa memahami orang lain maka akan makin aman dan tenteramlah hidup kita ini subhanallah.

0 komentar: