Tiga Strategi Tentara Setan Menjerat Manusia

4/10/2010 05:27:00 PM Posted In Edit This 0 Comments »

Arcapasa - Sesungguhnya Allah swt. telah mengambil persaksian tentang Rububiyah-Nya dari setiap manusia. Dan setiap manusia telah mengatakan, “Balaa syahidnaa.” Namun dalam realitas kita tetap menyaksikan tidak sedikit manusia mengingkari Allah swt., menentang Rasul, dan memerangi para dai pengajur kebaikan.
Sehingga kita dapati manusia terbagi menjadi dua golongan. Golongan pertama adalah mereka yang sangat tunduk dan patuh pada setiap seruan Nabi dan Rasul. Mereka membenarkan ayat-ayat Allah yang dibacakan dan diajarkan kepada mereka. Bahkan, mereka tampil menjadi pembela kebenaran dan senantiasa berjuang dengan segala bentuk pengorbanan demi tegaknya kalimat “Laa ilaaha illallah, Muhammadar rasulullah.” Mereka inilah yang disebut Al-Qur’an sebagai Hizbullah, tentara Allah.
Sedangkan kelompok kedua, mereka adalah kebalikan dari golongan pertama. Mereka disebut Al-Qur’an dengan label Hizbush-syaithan, tentara setan. Kelompok ini senantiasa menebar kebatilan dan mengajak kepada kesesatan. Mereka secara terus menerus mempengaruhi manusia untuk mengikuti keyakinan mereka dan menikmati setiap kemasiatan yang dapat mereka lakukan.
Kesimpulan di atas kita dapat dari tiga ayat berikut ini.
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada setiap umat (untuk menyerukan): ‘Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu’, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kalian di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).” [QS. An-Nahl (16): 36].
“Setan telah mengusai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah tentara setan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya tentara setan itulah golongan yang merugi.” [QS. Al-Mujadilah (58): 19].
“Kamu tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hati akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak, atau saudara-saudara, atau pun keluarga mereka. Mereka itu orang-orang yang Allah telah tanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari-Nya. Mereka itulah tentara Allah. Ketahuilah bahwa sesungguhnya tentara Allah itu golongan yang beruntung.” [QS. Al-Mujadilah (58): 22].
Hizbusy-syaithan tidak pernah diam dan bekerja secara terus menerus dan sistematis untuk mewujudkan keinginan dan impian-impian Iblis: semua manusia tergelincir ke dalam neraka. Mereka berusaha menghimpun manusia agar ada dalam pengaruhnya. Strategi apa yang mereka pakai?
Ada tiga strategi. Pertama, mereka berusaha keras mengeluarkan manusia dari cahaya Allah dan ikatan nilai-nilai keimanan. “Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya adalah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” [QS. Al-Baqarah (2): 257].
Strategi kedua, mereka melakukan tazyiin. Tazyiin adalah memandang bagus kemaksiatan. Mereka menampakkan kemasiatan sebagai ketaatan, melakukan kemungkaran adalah hak asasi, dan meyakini kemaksiatan sebagai jalan untuk dekat dan perenungan atas karunia Allah.
Tazyiin adalah fenomena kekinian yang kita saksikan sehari-hari. Syubhan dijadikan diamalkan dengan dilengkapi berbagai dalil yang menyesatkan yang seakan-akan logis. Syahwat diumbar dengan tameng ini hak asasi setiap manusia yang tidak bisa diatur oleh negara. Memakai fasilitas dan uang negara untuk kepentingan pribadi boleh, asal dibuatkan aturan yang membuat masyarakat tidak bisa menggugat.
“Dan kami tetapkan bagi mereka teman-teman yang menjadikan mereka memandang indah apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka dan tetaplah atas mereka keputusan azab pada umat-umat yang terdahulu sebelum mereka dari kalangan jin dan manusia. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi.” [QS. Fushshilat (41): 25].
Strategi ketiga Hizbusy-syaithan adalah taswis. Taswis adalah membisikan kejahatan dan membangun keraguan dalam hati manusia. Tentara-tentara setan selalu membangun isu, pikiran-pikiran, dan slogan-slogan yang bertujuan membuat manusia ragu dengan kebenaran Islam. Manusia tidak yakin bahwa masa depan mereka ada dalam naungan Islam. Sementara ajaran-ajaran Liberalisme telah memberi begitu banyak kebebasan syahwati dan bendawi tanpa ikatan moral.
“… dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. Dari golongan jin dan manusia.” [QS. An-Naas (114): 4-6].
Karena itu menjadi penting bagi kita untuk mengenali ciri-ciri tentara setan agar kita menghindari dari berteman bersama mereka. Ciri pertama, mereka selalu lupa dari mengingat Allah (ghaflah). “Setan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah tentara setan. Ketahuilah, sesungguhnya tentara setan itulah golongan yang merugi.” [QS. Al-Mujadilah (58): 19]
Tentara setan dari golongan manusia bisa siapa saja, dengan status apa pun, dan strata sosial mana pun. Mereka lupa dengan Allah. Karena lupa, mereka dengan mudah melakukan banyak pelanggaran. Bayangkan jika orang-orang ini adalah para pemimpin masyarakat, pemegang tampuk kekuasaan dan pemerintahan. Tentu derajat kerusakan yang diperbuatnya demikian luas.
Ciri yang kedua, mengikuti hawa nafsu. Tentang hal ini Allah swt. mengungkapnya di surat Maryam (19) ayat 59. “Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang buruk) yang menyia-nyiakan shalat dan mengikuti hawa nafsu, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.”
Ciri yang ketiga, mereka menjauhi Al-Qur’an. Mereka memilih kesesatan sebagai jalan hidupnya. “Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku), mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya; tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus menempuhnya.” [QS. Al-A'raf (7): 146].
Ciri keempat, mereka dikuasi oleh setan. “Setan telah mengusai mereka lalu menjadikan mereka lupa dari mengingat Allah; mereka itulah tentara setan. Ketahuilah, sesungguhnya tentara setan itu golongan yang merugi.” [QS. Al-Mujadilah (59): 19].
Ciri yang kelima, mereka loyal kepada musuh-musuh Allah. “Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya adalah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” [QS. Al-Baqarah (2): 257].

0 komentar: