Makalah Anemia
2/18/2010 02:06:00 PM Posted In Pengetahuan Umum Edit This 0 Comments »PENDAHULUAN
Pada bab ini penyusun menjelaskan tentang latar belakang rumusan masalah, dan tujuan penulisan, yang secara khusus mengulas Anemia secara singkat dan jelas yang kami kemas dalam makalah ini.
1.1 Latar Belakang
Latar belakang penyusunan Karya Tulis ini, secara langsung untuk malatih ketrampilan siswa dalam menyusun sebuah makalah. Sedangkan latar belakang penyusunan makalah tentang Anemia, karena Anemia sudah tidak asing ditelinga masyarakat khususnya para remaja dan para ibu. Oleh karena itu, kami selaku penulis ingin memberi informasi tentang bahayanya Anemia, tanda-tanda dan gejala-gejala Anamia, dan juga cara penanggulangan Anemia.
1.2 Rumusan Masalah
A. Apakah pengertian Anemia ?
B. Apa Penyebab Anemia ?
C. Bagaimana Gejala dan Dampak Anemia ?
D. Bagaiaman cara penanggulangan Anemia ?
1.3 Tujuan Penulisan
A. Untuk memenuhi Tugas Guru Mata Pelajaran.
B. Untuk memberi informasi tentang Pengertian Anemia.
C. Untuk memberi informasi Penyebab Anemia.
D. Untuk memberi informasi tentang Gejala dan dampak Anemia .
E. Untuk memberi informasi cara penanggulangan Anemia.
Bab II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Anemia
Penyakit Anemia sering terjadi pada manusia, anemia tidak pandang tua muda anak ataupun kelompok umur tertentu gejala anemia kadang tidak terdeteksi secara dini, bagaimana anemia tersebut? mari kita ulas sejenak tentang penyakit anemia ini.
Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada dibawah normal.
Sel darah merah mengandung hemoglobin, yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Pengertian Anemia terdapat beberapa pendapat tentang definisi dari anemia, antara lain yaitu:
Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin dalam sirkulasi darah.
Anemia adalah berkurangnya jumlah eritrosit serta jumlah hemoglobin dalam 1 mm3 darah atau berkurangnya jumlah sel yang dipadatkan (packed redcell volume) dalam 100 ml darah.
Ada tiga kelompok besar anemia:
1) Perdarahan secara berlebihan. Misalnya perdarahan saluran cerna, keluarnya darah haid secara berlebihan, hemoroid (wasir) dan sebagainya.
2) Penurunan atau gangguan produksi sel darah merah. Ini dapat terjadi akibat kurangnya zat besi, vitamin B 12, dan folat.
3) Penghancuran sel darah merah yang berlebihan, misalnya akibat penyakit talassemia dan penyakit autoimun.
Kejadian Anemia
Kejadian anemia terdapat di semua negara, sering terjadi pada kelompok umur tertentu seperti pada bayi prematur, bayi lahir kecil, pada balita, remaja dan anak sekolah, ibu hamil dan menyusui.
2.2 Penyebab Anemia
Penyebab umum dari Anemia terjadi akibat berkurangnya hemoglobin, komponen yang dibutuhkan untuk membawa oksigen ke seluruh organ tubuh. Karena kekurangan oksigen maka muncul gejala kelelahan, pusing dan lain-lain. Salah satu faktor penyebab anemia adalah gaya hidup yang kurang sehat, kurang asupan zat yang dibutuhkan untuk pembentukan hemoglobin seperti zat besi, folat, dan vitamin B12.
Ada penyebab anemia yang lain yaitu timah hitam. Biasanya terjadi pada orang yang terpapar timah hitam dalam jangka waktu lama. Misalnya pekerja, atau penduduk yang tinggal di sekitar industri yang menggunakan bahan tersebut. Gejalanya terdapat garis biro hitam pada gusi, nyeri perut, konstipasi (sulit buang air besar), dan muntah.
Selain itu waspadai pula adanya timah pada kemasan makanan. Peralatan yang mengandung timah misalnya batere, cat, dan minyak bumi.
2.3 Gejala dan Dampak Anemia
Gejala
Tergantung jenis anemia, penyakit yang mendasarinya, serta kondisi tiap-tiap orang. Jika anemia terjadi dalam waktu lama, maka gejalanya: mudah lelah, jantung sering berdebar-debar (terutama saat berolahraga), napas pendek dan kepala sakit (terutama saat berolahraga), sulit berkonsentrasi dan kepala pusing, kulit menjadi pucat, kram kaki, insomnia.
Gejala anemia defisiensi besi: merasa lapar dan ingin makan sesuatu yang aneh, semisal kertas, es, atau bahkan kotoran (kelainan ini dikenal dengan "pica"), kuku berbentuk kurva ke atas, rasa sakit dan terdapat luka pada bagian mulut.
Gejala anemia akibat kekurangan vitamin B12 atau folat: tangan atau kaki kesemutan, kehilangan sensasi sentuh (hanya terjadi akibat kekurangan vitamin B 12), kehilangan kemampuan mencium, sulit berjalan dan terlihat goyah, tangan dan kaki kaku, demensia, kejiwaan terganggu (halusinasi, paranoia, dan psikosis).
Dampak
Dampak anemia pada remaja putri yaitu tubuh pada masa pertumbuhan mudah terimfeksi, mengakibatkan kebugaran/kesegaran tubuh berkurang, semangat belajar/prestasi menurun, sehingga pada saat akan menjadi calon ibu dengan keadaan berisiko tinggi.
Ciri-ciri remaja putri yaitu masa remaja terjadi perubahan postur tubuh dan peningkatan tinggi badan secara cepat, usia remaja 10-18 tahun (WHO 1995), rata-rata usia tingkat kematangan/mature stages pada remaja putri (WHO, 1995), diantaranya pertumbuhan payudara 10,6 tahun, puncak peningkatan TB 11,7 tahun, haid pertama 12,8 tahun.
Komplikasi anemia
Merasa cepat lelah saat bekerja se1 hingga produktivitas juga menurun.
Karena jantung harus bekerja lebih keras untuk mengkompensasi kekurangan oksigen di dalam darah akibat anemia, pada akhirnya dapat mengakibatkan serangan jantung atau stroke.
Jika anemia yang terjadi akibat defisiensi B12, secara bersamaan juga bisa terjadi kerusakan saraf dan gangguan fungsi otak. Karena Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk kesehatan saraf dan fungsi otak.
2.4 Cara Penanggulangan Anemia
Pada anemia defisiensi zat besi, folat, atau vitamin B12, maka cara yang dapat dilakukan adalah mengonsumsi makanan yang mengandung zat tersebut. Untuk diperhatikan.
a) Sumber zat besi adalah daging berwarna merah (sapi, kambing, domba), buncis, sayuran hijau, telur, kacang-kacangan, sea food. Sumber folat adalah buah segar, sayuran hijau, kembang kol, hati, ginjal, produk olahan susu. Sebaiknya sayuran dikonsumsi mentah atau setengah matang. Sumber vitamin B12 adalah daging dan produk olahan susu, daging, hati, ginjal, tiram, keju, dan telur.
b) Mengonsumsi suplemen zat besi mungkin diperlukan dalam beberapa tahun dengan mewaspadai efek sampingnya. Kelebihan zat besi mengakibatkan kelelahan, muntah, diare, sakit kepala, mudah tersinggung, dan muncul masalah pada persendian.
c) Vitamin C diperlukan untuk membantu penyerapan besu di dalam saluran pencernaan, kecuali penderita gangguan pencernaan. Sebab vitamin C bisa memperparah penderita gangguan pencernaan.
d) Hindari kafein, misalnya kopi atau teh dalam jumlah banyak, karena kafein dapat mengganggu penyerapan besi di saluran pencernaan.
e) Hindari alkohol dan obat-obatan tertentu yang dapat mengakibatkan defisiensi asam folat.
f) Jika Anda seorang vegetarian, konsultasikan kepada dokter atau ahli nutrisi tentang diet untuk mencukupi kebutuhan vitamin B12. Mungkin diperlukan suplemen untuk mencukupi kebutuhan tersebut.
g) Kekurangan vitamin B12 juga dapat disebabkan oleh infeksi parasit, konsultasikan ke dokter untuk mengatasi infeksi tersebut.
Hubungi dokter bila:
Penderita merasakan kelelahan menetap, kesulitan bernapas, denyut nadi cepat (di atas 100 kali/menit), kulit menjadi pucat atau terdapat tanda lain terjadinya anemia.
Periode menstruasi sangat mengganggu, atau terdapat penyakit perlukaan saluran cerna (ulkus), hemoroid (wasir), atau kanker kolon (usus besar).
Lingkungan Anda mengalami paparan timah hitam.
Jika memiliki riwayat keluarga penderita anemia, perlu mendapatkan konseling genetik sebelum memiliki anak.
Bab III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada dibawah normal.
Sel darah merah mengandung hemoglobin, yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Gejala Anemia antara lain : Lesu, lemah, letih, lelah, lalai, Nafsu makan berkurang, Pucat (mata, bibir, telapak tangan), Produktivitas kerja berkurang, Kemampuan belajar berkurang, Pertumbuhan terhambat, Mudah terkena penyakit infeksi, Menganggu pengaturan suhu tubuh, Lebih mudah keracunan timbal, Refleks berkurang.
Cara penanggulangan Anemia salah satunya dengan memperbaiki pola hidup.
Dampak Anemia tidak hanya terjadi pada ibu hamil saja juga, anemisa bisa juga menyerang remaja putri.
3.2 Saran
Kami penyusun makalah yang membahas anemia ini menyarankan khususnya bagi penderit Anemia untuk, antara lain :
a) Istirahat dan batasi aktivitas
b) Meningkatkan asupan nutrisi terutama yang mengandung zat besi/Fe, protein, dan asam folat
c) Tranfusi
d) Nutrisi adalah makanan yang mengandung cukup nilai gizi dan tenaga untuk perkembangan dan pemeliharaan kesehatan secara optimal
e) Makanan yang dianjurkan bagi penderita anemia adalah yang mengandung :
Zat Besi ( Fe )
Ati, daging sapi, kuning telur, buah-buahan yang dikeringkan ( misal : kismis ), sayur-sayuran yang berwarna hijau (kangkung, daun katuk, daun ubi jalar, bayam, daun singkong, kacang buncis, kacang panjang, dll. ).
Asam Folat
Ati, jamur, pisang, apel
Protein
Telur, susu, tahu, tempe, kacang-kacangan
Daftar Pustaka
http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.
http://id.wikipedia.org/wiki/Anemia
http://cybermed.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail
Download
0 komentar:
Posting Komentar