Siapakah Mirza Ghulam Ahmad ?

2/23/2011 07:38:00 PM Posted In Edit This 0 Comments »
Beberapa waktu lalu marak pemberitaan di media massa tentang Jemaat Ahmadiyah. Berbagai polemik muncul. Banyak media memberikan pembelaan terhadap Jemaat Ahmadiyah yg berpusat di London ini meski ia lahir di India. Berbagai kalangan yg menisbatkan diri sebagai cendekiawan muslim ikut menyuarakan argumen pembelaan. Jaringan Islam Liberal (JIL) yg di motori Ulil Abshar Abdalla begandeng tangan dg sejumlah aktivis HAM & sejumlah tokoh gereja bahkan bermaksud mengajukan gugatan kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) atas fatwa MUI yg menyatakan Jemaat Ahmadiyah Qadiyan sesat & agar segera dibekukan. Dan fatwa ini ternyata bukan yg pertama bergulir. Sebelumnya sudah ada fatwa dg substansi yg sama.
Pembelaan yg muncul semua mengatas namakan HAM & kebebasan beragama. Santernya sikap pro ini sempat memojokkan MUI yg katanya bukan sebagai otoritas yg berhak menghakimi kebenaran beragama. Sementara itu nayris tdk satupun media massa yg melakukan balance dalam pemberitaan tersebut. Sungguh ironi.
Tulisan berikut bukan bermaksud mengupas mengenai Jemaat Ahmadiyah yg tengah diperbincangkan tersebut. Banyak yg sudah membahas. Berikut kami sajikan sisi lain. Yaitu mengenal sosok pencetus Jemaat Ahmadiyah ini. Tidak lain dia adalah Mirza Ghulam Ahmad. Siapakah dia sebenarnya? Apakah anda mengenalnya?
Tulisan ini kami angat dari Al-Qadiayaniah Dirasat Wa Tahlil karya Syaikh Ihsan Ilahi Zhahir Idaratu Turjumani As-Sunnah Lahore Pakistan tanpa tahun. Meski hanya satu refensi yg kami jadikan pegangan namun buku yg dikarang oleh Syaikh Ihsan Ilahi Zhahir ini merupakan buku yg istimewa. Beliau yg berkebangsaan Pakistan sangat menguasai & memahami permasalahan tentang Ahmadiyah sebagaimana tertulis dg bahasa aslinya yaitu bahasa Urdu. Rujukan beliau banyak bertumpu pd karya-karya asli Jemaat Ahmadiyah baik yg dikarang Mirza Ghulam Ahmad / para penerusnya.
KELUARGA GHULAM AHMAD
Dia menceritakan namaku Ghulam Ahmad. Ayahku Atha Murthada. Bangsaku Mongol. (Kitab Al-Bariyyah hal. 134 karya Ghulam Ahmad). Namun dalam kesempatan lain ia mengatakan keluargaku dari Mongol… tapi berdasarkan firman Allah tampaknya keluargaku berasal dari Persia & aku yakin ini. Sebab tdk ada seorang pun yg mengetahui seluk-beluk keluargaku seperti pemberitaan yg datang dari Allah Ta ala (Hasyiah Al-Arbain no. 2 hal. 17 karya Ghulam Ahmad). Dia juga pernah berkata: Aku membaca beberapa tulisan ayah & kakek-kakekku kalau mereka berasal dari suku Mongol tetapi Allah mewahyukan kepadaku bahwa keluargaku dari bangsa Persia (Dhamimah Haqiqati Al-Wahyi hal. 77 karya Ghulam Ahmad). Yang mengherankan ia juga pernah mengaku sebagai keturunan Fathimah binti Muhammad (Tuhfah Kolart hal. 29)
Begitulah banyak versi tentang asal-usul Mirza Ghulam Ahmad yg berasal dari pengakuannya sendiri. Maha Benar Allah dg firman-Nya.
Kalau sekiranya Al-Qur an itu bukan dari sisi Allah tentulah mereka menjumpai pertentangan yg banyak di dalamnya (An-Nisa: 82)
Setelah itu ia menceritakan tentang ayahnya: Ayahku mempunyai kedudukan di kantor pemerintahan. Dia termasuk orang yg dipercaya pemerintah Inggris. Dia pernah membantu pemerintah utk memberontak penjajah Inggris dg memberikan bantuan pasukan & kuda. Namun sesudah itu keluargaku mengalami krisis & kemunduran sehingga menjadi petani yg melarat (Tuhfah Qaishariyah hal. 16 karya Ghulam Ahmad)
Dari keluarga yg tdk jelas garis keturunan lagi melarat Ghulam dilahirkan. Dia berkisah ; Aku dilahirkan pd tahun 1839M / tahun 1840M di akhir masa Sikh di Punjab (Kitab Al-Bariyyah hal. 134 karya Ghulam Ahmad)
MASA KECIL GHULAM AHMAD DAN PENDIDIKANNYA
Tatkala mencapai usia tamyiz ia mulai belajar sharaf nahwu & beberapa kitab berbahasa Arab bahasa Persia & ilmu pengobatan.
Dia berkata: Aku belajar Al-Qur an & kitab-kitab berbahasa Persia dg ustadz Fadhl Ilahi. Sedangkan sharaf & nahwu serta ilmu pengobatan aku pelajari dari ustadz Fadhl Ahmad . Hanya saja sesuai dg keterangan Mahmud Ahmad salah seorang anaknya di Koran Al-Fadhl (5 Februari 1929) milik kelompok mereka sebagian guru yg mengajar Ghulam Ahmad adalah pecandu opium & ganja.
Selain itu ia juga sempat mengenyam pembelajaran bahasa Inggris di sebuah madrasah khusus utk pegawai pemerintah. Satu / dua buku bahasa Inggris saja yg ia pelajari.
Pendidikan masa kecil yg dijalani Mirza Ghulam Ahmad dg model ini (baca: yg sangat dangkal) menampakkan pengaruhnya dalam tulisan & ucapan-ucapannya. Kesalahan-kesalahannya tdk hanya terjadi pd masalah-masalah yg pelik tetapi juga terlihat pd perkara-perkara yg sederhana. Misalnya ia pernah berkata: Sesungguhnya saat Rasulullah dilahirkan beberapa hari kemudian ayahnya meninggal (Baigham Shulh hal. 19 karya Ghulam Ahmad). Padahal ayah beliau meninggal dunia ketika beliau masih di dalam kandungan ibunya.
Contoh kekeliruan lainnya dalam kitabnya Ainul Ma rifah hal. 286 Mirza Ghulam Ahmad menjelaskan bahwa Rasulullah mempunyai sebelas anak & semuanya meninggal. Padahal yg benar berjumlah enam orang.
Pada waktu itu keberanian merupakan ciri khas orang-orang yg mulia (bangsawan). Tetapi orang yg mengaku sebagai Al-Masih ini tdk pernah masuk dalam peperangan tdk belajar ilmu-ilmu keperwiraan yg dahulu dianggap oleh masyarakat sebagai sebuah kemuliaan & sikap kesatria.
PENYAKIT-PENYAKIT YANG DIDERITANYA
Berbicara tentang penderitaan fisik (baca: penyakit) yg dialaminya sangat banyak. Tangan kanannya patah sehingga utk mengangkat sebuah teko pun tdk mampu. (Sirah Al-Mahdi 1/198). Dia pernah menderita penyakit TBC & diobati selama kurang lebih enam bulan (Hayatu Ahmad 1/79). Dia juga pernah mengakui ditimpa dua penyakit. Di bagian atas tubuh yaitu kepala yg sering pusing & dibagian bawah yaitu kencing yg berlebihan. (Haqiqatul Wahyi hal. 206 karya Ghulam Ahmad). Pusing kepalanya ini sering mengganggunya. Kadang menyebabkannya terjatuh sehingga pingsan. Oleh karena itu ia sering tdk berpuasa pd bulan Ramadhan yg ia jumpai. (Sirah Al-Mahdi 1/51 karya anaknya)
Dia juga mengalami gangguan syaraf ingatan buruk tdk tergambarkan. Dua matanya sangat lemah. Anaknya menceritakan bahwa Mirza Ghulam Ahmad pernah ingin berphoto bersam murid-muridnya. Pemotret memintanya utk membuka matanya sedikit saja agar gambar menjadi baik. Dia pun berusaha dg susah payah tetapi gagal.(Sirah Al-Mahdi 2/77)
Sebagaimana pengakuannya sendiri di dalam harian Al-Hakam 31 Oktober 1901M otaknya juga mengalami kelemahan.
PERMULAAN KETENARAN DAN DAKWAHNYA
Permulaan ketenarannya dimulai dg seolah-olah membela Islam. Setelah ia meninggalkan pekerjaan kantornya ia mulai mempelajari buku-buku India Nasrani sebab pertentangan & perdebatan pemikiran begitu santer terjadi antara kaum Muslimin para pemuka Nasrani & Hindu. Kebanyakan kaum Muslimin sangat menghormati orang-orang yg menjadi wakil Islam dalam perdebatan tersebut. Segala fasilitas duniawi pun diberikan kepadanya. Ghulam Ahmad berfikir bahwa pekerjaan itu sangat sederhana & mudah mampu mendatangkan materi lebih banyak dari pendapatannya saat bekerja di kantor.
Untuk mewujudkan gagasan yg terlintas dalam benaknya maka pertama kali yg ia lakukan ialah menyebarkan sebuah pengumuman yg menentang agama Hindu. Berikutnya ia menulis beberapa artikel di beberapa media massa utk mematahkan agama Hindu & Nasrani. Kaum Muslimin pun akhirnya memberikan perhatian kepadanya. Itu terjadi pd tahun 1877-1878M.
Pada gilirannya ia mengumumkan telah memulai proyek penulisan buku sebanyak lima puluh jilid berisi bantahan terhadap lontaran-lontaran syubhat yg dilontarkan oleh kaum kuffar terhadap Islam. Oleh karena itu ia mengharapkan kaum Muslimin mendukung proyek ini secara material. Sebagian besar kaum Muslimin pun tertipu dg pernyataannya yg palsu bahwa ia akan mencetak kitab yg berjumlah lima puluh jilid.
Sejak itu pula ia menceritakan beberapa karomah (hal-hal luar biasa) & kusyufat tipuan yg ia alami. Sehingga orang-orang awam menilainya sebagai wali Allah tdk hanya sebagai orang yg berilmu saja. Orang-orang pun bersegera mengirimkan uang-uang mereka yg begitu besar kepadanya guna mencetak kitab yg dimaksud. (Majmu ah I lanat Ghulam Al-Qadiyani 1/25)
Volume pertama buku yg ia janjikan terbit tahun 1880M dg judul Barahin Ahmadiyah. Buku ini sarat dg propaganda & penonjolan karakter penulisnya. Cerita tentang alam ghaib yg berhasil ia ketahui juga berisi karomah & kusyufatnya.
Kitab-kitab volume berikutnya pun bermunculan. Namun tatkala sampai kepada masyarakat mereka keheranan karena mendapat isi buku tersebut tdk seperti yg dikatakan penulis pertama kali yaitu bantahan terhadap agama Hindu & Nasrani tetapi justru dipenuhi dg cerita-cerita tentang karamah & sanjungan terhadap kolonialis Iggris.
Dari sini masyarakat kemudian mengetahui ternyata lelaki ini hanyalah seorang pendusta & pencuri harta manusia. Buku yg telah diterbitkan hanya utk mendapatkan popularitas & memanfaatkan kaum Muslimin menguras harta mereka bukan utk membela Islam. Apalagi setelah kaum Muslimin menemukan hal-hal yg bertentangan dg prinsip-prinsip Islam dalam buku yg ia terbitkan tersebut.
Banyak para ulama yg mendapat informasi bahwa lelaki itu sebenarnya tdk mempunyai keinginan kecuali utk membuat sebuah toko semata. Andai ada orang lain yg mampu membayarnya dg jumlah yg lebih besar maka ia akan mendukungnya meskipun dg melakukan pelanggaran terhadap Islam. Dan memang seperti itulah yg dikatakan oleh para ulama. Sebab pd waktu itu penjajah Inggris membutuhkan orang yg dapat memporak-porandakan kekuatan kaum Muslimin. Sehingga sang penjajah ini mencari orang dari kalangan kaum Muslimin utk diperalat. Tatkala sudah mendapatkannya kolonial ini akan memanfaatkan semaksimal mungkin. Demikian yg terjadi dg Mirza Ghulam Ahmad. Oleh karena itu ia penuhi kitab volume ketiganya dg pujian-pujian kepada kolonialis Inggris.
Perhatikan pengakuannya dalam volume tersebut tatkala ia menghadapi penentangan dari kaum Muslimin
Dia menyatakan ada sebagian orang dari kalangan kaum Muslimin yg menulis kepadaku mengapa engkau memuji penjajah Inggris dalam volume ketiga? Mengapa engkau berterima kasih kepada pemerintah Inggris? Sebagian kaum muslimin mencaci-maki & mecelaku karena sanjungan ini. Hendaknya setiap orang mengetahui bahwa aku tdk memuji pemerintah Inggris kecuali berdasarkan ajaran Al-Qur an & Sunnah. (Barahin Ahmadiyah vol.4)
Ringkasnya penjajah telah memanfaatkannya dg memberikan segala yg berharga untuknya karena pengkhianatannya kepada agama & umat Islam. Persis seperti ayahnya yg dahulu juga berkhianat tetapi kepada negeri India & penduduknya.
Pada tahun 1885M ia memproklamirkan diri sebagai mujaddid dg mendapat bantuan & dukungan penuh dari penjajah. Enam tahun berikutnya tahun 1891M ia mengklaim diri sebagai Imam Mahdi. Pada tahun itu juga ia mengaku sebagai Al-Masih. Dan klimaksnya pd tahun 1901M ia mendeklarasikan statusnya sebagai nabi yg mandiri & lebih mulia dari seluruh pd nabi & rasul.
Sebagian ulama dapat mendeteksi keinginannya sebelum ia mengaku sebagai nabi (palsu). Tetapi dg segera ia mencoba menepisnya dg berkata: Aku juga beraqidah Ahlus Sunnah. Aku berkeyakinan Muhammad adalah penutup para nabi. Barangsiapa mengaku sebagai nabi maka ia kafir pendusta. Karena aku beriman bahwa risalah itu bermula dari Adam & berakhir dg kedatangan Rasulullah Muhammad (Pernyataan Ghulam Ahmad pd 12 Oktober 1891 yg terdapat dalam kitab Tabligh Risalah 2/2)
Kemudian dg bisikan dari penjajah ia mengatakan utk mengecoh: Aku bukan nabi tetapi Allah menjadikannku orang yg diajak bicara (kalim) utk memperbaharui agama Al-Musthafa (Muhammad) (Mir-atu Kamalati Al-Islam hal. 383)
Keterangan lain darinya ; Aku bukan nabi yg menyerupai Muhamamd / datang dg ajaran yg baru. Justru yg ada dalam risalahku aku adalah nabi yg mengikutinya (nabiyyun muttabi) (Tatimmah Haqiqati Al-Wahyi hal. 68 karya Ghulam Ahmad)
Dia juga mengatakan ; Demi Allah yg ruh-ku berada di genggaman-Nya Dialah yg mengutusku & menyebutku sebagai nabi…. Aku akan memperlihatkan kebenaran pengakuanku dg mukjizat-mukjizat yg jumlahnya tdk kurang dari tiga ratus ribu mukjizat (Tatimmah Haqiqati Al-Wahyi hal. 68 karya Ghulam Ahmad)
Coba perhatikan pernyataan-pernyataannya. Dia betul-betul berusaha mengecoh kaum Muslimin. Padahal sebelumnya ia mengatakan: Siapa saja yg mengklaim diri sebagai nabi setelah Muhammad berarti ia saudara Musailamah Al-Kadzdzab kafir lagi busuk (Anjam Atsim hal. 28 karya Ghulam Ahmad). Dia juga mengatakan: Kami melaknat orang-orang yg mengaku sebagai nabi setelah Muhammad (Tabligh Risalah 26/2)
Perlu juga disebutkan kitab yg ia janjikan berjumlah lima puluh jilid tdk ia selesaikan kecuali lima jilid saja. Sehingga ketika ditanya oleh para donatur ia menjawab: Tidak ada bedanya antara angka lima & lima puluh kecuali pd nolnya saja (Muqaddimah Barahin Ahmadiyah 5/7 karya Ghulam Ahmad)
CACIAN-CACIAN MIRZA GHULAM AHMAD KEPADA SETERUNYA
Dia pernah mengatakan melalui wahyu yg konon diterimanya bahwa salah seorang seterunya akan mati pd waktu tertentu. Tetapi ternyata seteru yg ia sebutkan tdk mati. Maka para ulama pun menyanggahnya dg mengatakan: Engkau katanya nabi tdk berbicara kecuali dg wahyu. Bagaimana mungkin janji Allah tdk tepat?
Menanggapi bantahan dari para ulama ini Mirza Ghulam Ahmad bukannya memberi jawaban dg bukti & dalil tetapi justru melontarkan cacian: Orang-orang yg menentangku mereka lebih najis dari babi (Najam Atsim hal. 21 karya Ghulam Ahmad)
Cacian-cacian lain yg keluar dari Mirza Ghulam Ahmad ini sudah sangat keterlaluan. Sebab orang-orang umum saja tdk akan sanggup mengatakannya.
Sang anak Mahmud Ahmad bin Ghulam pernah mendengar ada orang yg mencaci orang lain dg sebutan hai anak haram maka ia (Mahmud Ahmad) mengatakan: Orang seperti ini pd masa Umar dihukum pidana pukul karena melakukan qadzaf (tuduhan zina). Tetapi sekarang dapat di dengar seseorang mencela orang lain dg celaan itu namun mereka tdk bereaksi. Seolah-olah celaan ini tida ada artinya di mata mereka (Khutbah Al-Jum ah Mahmud Ahmad bin Ghulam Koran Al-Fadhl 13 Februari 1922M)
Tetapi ironisnya ayahnya justru pernah mencela seorang ulama dg ucapan hai anak pelacur . (Najim Atsim hal. 228 karya Ghulam Ahmad). Mengacu kepada pernyataan Mahmud Ahmad bukankah berarti Mirza Ghulam ini pantas utk dihukum pukul? Dan ucapan itu tdk hanya terjadi sekali / dua kali tetapi sangat sering dilontarkan ayahnya sang mujaddid akhlak .
Contoh lainnya di dalam khutbahnya ia pernah menyampaikan: Itu adalah kitab. Akan dilihat oleh setiap muslim dg penuh kecintaan & sayang serta ia mendapatkan manfaat darinya. Dia akan menerima & membenarkan dakwahku kecuali keturunan-keturunan para pelacur yg telah Allah kunci hati mereka. Mereka tdk akan menerima (Mir atu Kamalati Al-Islam hal. 546 karya Ghulam Ahmad)
Begitulah contoh akhlak Mirza Ghulam Ahmad. Semoga kita terlindung dari perbuatan tercela.
KOMENTAR MIRZA GHULAM AHMAD TERHADAP RASULULLAH MUHAMMAD
Banyak orang yg celaka muncul di muka bumi karena mencela para rasul tetapi tdk banyak yg sekaliber Mirza Ghulam Ahmad & para pengikutnya dalam mencela para rasul mencuri kenabian. Allah berfirman.
Dan siapakah yg lebih zhalim daripada orang yg mengadakan kedustaan terhadap Allah … (Al-An am: 93)
Dia mengklaim sebagai nabi & rasul-Nya seperti yg dilakukan oleh Musailamah & Al-Aswad An-Ansi. Langkah berikutnya ia mengaku sebagai orang yg paling utama dari dari seluruh nabi & rasul. Sebagaimana ia menyatakan dirinya telah dianugerahi segala yg telah diberikan kepada seluruh para nabi (Durr Tsamin hal. 287-288 karya Ghulam Ahmad). Dalam pernyataan yg lain ia mengatakan sesungguhnya Nabi (Muhammad) mempunyai tiga ribu mukjizat saja. Sedangkan aku memiliki mukzijat lebih dari satu juta jenis kata Ghulam Ahmad (Tadzkirah Asy-Syahadatain hal. 72 karya Ghulam Ahmad)
Di lain tempat katanya Islam muncul bagaikan perjalanan hilal (bulan dari kecil) & kemudian ditaqdirkan mencapai kesempurnaannya di abad ini menjadi badr (bulan pernama) dg dalil (menurutnya)…. (Khutbah Al-Hamiyah hal. 184 karya Ghulam Ahmad) sebuah tafsiran yg kental nuansa tahrifnya (penyelewengan) layaknya perlakuan kaum Yahudi terhadap Taurat. Sebuah makna yg tdk dikehendaki Allah tdk pernah disinggung Nabi Shallallahu alaihi wa sallam ataupun terbetik di benak salah seorang sahabat para imam & ulama tafsir. Demikian salah satu trik utk merendahkan kedudukan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam.
Salah seorang juru dakwah mereka juga tdk ketinggalan ikut membeo merendahkan martabat Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dg mengatakan: Sesungguhnya Muhammad pernah sekali datang kepada kami. Pada waktu itu beliau lebih agung dari bi tsah yg pertama. Siapa saja yg ingin melihat Muhammad dg potretnya yg sempurna hendaknya ia memandang Ghulam Ahmad di Qadian (Koran milik Qadiyaniah Badr 25 Oktober 1902M)
KRITIK SANG NABI PALSU TERHADAP BEBERAPA NABI
Mirza Ghulam Ahmad pernah berkomentar tentang Nabi Isa: Sesungguhnya Isa tdk mampu mengatakan dirinya sebagai orang shalih. Sebab orang-orang mengetahui kalau dia suka minum-minuman keras & perilakunya tdk baik (Hasyiyah Sitt Bahin hal. 172 karya Ghulam Ahmad)
Komentar miring lainnya menurutnya Isa cenderung menyukai para pelacur. Karenanya nenek-neneknya adalah termasuk pelacur (Dhamimah Anjam Atsim Hasyiyah hal. 7 karya Ghulam Ahmad)
Anehnya meski perkataan yg keluar dari mulutnya sangat kotor tetapi ternyata Mirza Ghulam Ahmad bersabda dalam hadits palsunya: Sesungguhnya celaan makian bukan perangai orang-orang shidiq. Dan orang yg beriman bukanlah orang yg suka melaknat (Izalatul Auham hal. 66)
CACIAN MIRZA GHULAM AHMAD KEPADA PARA SAHABAT
Para sahabat pun tdk lepas dari cercaan yg dilancarkan Ghulam Ahmad. Termasuk penghulu para remaja/pemuda di surga kelak yaitu Hasan Husain juga Abu Bakar & Umar
Mirza Ghulam Ahmad ini mengataan: Orang-orang mengatakan aku lebih utama dari Hasan & Husain. Maka aku jawab Itu benar. Aku lebih utama dari mereka berdua. Dan Allah akan menunjukkan keutamaan ini (I jaz Ahmadi hal. 58 karya Ghulam Ahmad)
Salah seorang anaknya dg congkak berkata: Dimana kedudukan Abu Bakar & Umar (tidak ada apa-apanya) bila dibandingkan dg kedudukan Mirza Ghulam Ahmad? Mereka berdua saja tdk pantas utk membawa sandalnya (Kitab Al-Mahdi Pasal 304 hal. 57 karya Muhammad Husain Al-Qadiyani)
Tentang Abu Hurairah Ghulam Ahmad mengatakan: Abu Hurairah orang yg dungu. Dia tdk memiliki pemahaman yg lurus (I jaz Ahmadi hal. 140)
Perhatikan! Padahal ia sendirilah orang yg dungu lagi bodoh. Lihat pengakuannya: Sesungguhnya ingatanku sangat buruk. Aku lupa orang-orang yg sering menemuiku (Maktubat Ahmadiyah hal. 21)
KEMATIAN MIRZA GHULAM AHMAD
Menyaksikan sepak terjangnya yg kian menjadi maka para ulama saat itu berusaha menasehati Mirza Ghulam Ahmad agar ia bertaubat & berhenti menyebarkan dakwahnya yg sesat. Nasihat para ulama ternyata tdk membuahkan hasil. Dia tetap bersikukuh tdk memperdulikan. Akhirnya para ulama sepakat mengeluarkan fatwa tentang kekufurannya. Di antara para ulama yg sangat kuat menentang dakwah Mirza Ghulam Ahmad adalah Syaikh Tsanaullah.
Mirza Ghulam Ahmad sangat terusik dg usaha para ulama yg mengingatkannya. Akhirnya dia mengirimkan surat kepada Syaikh Tsanaullah. Dia meminta agar suratnya ini dimuat & disebarkan di majalah milik Syaikh Tsanaullah.
Di antara isi suratnya tersebu Mirza Ghulam Ahmad tdk menerima gelar pendusta dajjal yg diarahkan kepadanya dari para ulama masa itu. Mirza Ghulam Ahmad menganggap dirinya tetap sebagai seorang nabi & ia menyatakan bahwa para ulama itulah yg pendusta & penghambat dakwahnya.
Sang nabi palsu ini menutup suratnya dg do a sebagai berikut:
Wahai Allah Azza wa Jalla Yang Maha Mengetahui rahasia-rahasia yg tersimpan di hati. Jika aku seorang pendusta pelaku kerusakan dalam pandangan-Mu suka membuat kedustaan atas nama-Mu pd waktu siang & malam hari maka binasakanlah aku saat Ustadz Tsanaullah masih hidup & berilah kegembiraan kepada para pengikutnya dg sebab kematianku.
Wahai Allah ! Dan jika saya benar sedangkan Tsanaullah berada di atas kebathilan pendusta pd tuduhan yg diarahkan kepadaku maka binasakanlah dia dg penyakit ganas seperti tha un kolera / penyakit lainnya saat aku masih hidup. Amin
Begitulah bunyi do a Mirza Ghulam Ahmad. Sebuah do a mubahallah. Dan benarlah do a yg ia tulis dalam suratnya tersebut dikabulkan oleh Allah Azza wa Jalla. yaitu 13 bulan lebih sepuluh hari sejak do anya itu yaitu pd tanggal 26 bulan Mei 1908M Mirza Ghulam Ahmad ini dibinasakan oleh Allah Azza wa Jalla dg penyakit kolera yg dia harapkan menimpa Syaikh Tsanaullah. Di akhir hayatnya saat meregang nyawa dia sempat mengatakan kepada mertuanya: Aku terkena penyakit kolera . Dan setelah itu omongannya tdk jelas lagi sampai akhirnya meninggal. Sementara itu Syaikh Tsanaullah masih hidup sekitar empat puluh tahun setelah kematian Mirza Ghulam Ahmad.
Meski kematian telah menjemput Mirza Ghulam Ahmad tetapi bukan berarti ajarannya juga ikut mati?. Ternyata kian tersebar di tengah masyarakat. Karenanya sebagai seorang muslim hendaklah lebih berhati-hati agar tdk terjerat dg berbagai ajaran sesat.
Ya Allah. Perlihatkanlah kepada kami kebenaran itu sebagai sebuah kebenaran & berilah kami kekuatan utk melakukannya. Ya Allah. Perlihatkanlah kepada kami kebatilan sebagai sebuah kebatilan & berilah kami kekuatan utk menjauhinya.
(Sumber Al-Qadiayaniyah Dirasat Wa Tahtil karya Syaikh Ihsan Ilahi Zhahir Idarati Turjuman As-Sunnah Lahore Pakistan tanpa tahun)

0 komentar: