Obat Penyakit Riya

2/23/2011 06:17:00 PM Posted In Edit This 0 Comments »
Bila diketahui bahwa riya&' itu dapat menggugurkan pahala amalsekaligus merusaknya & mendatangkan kemurkaan Allah maka harus ada usaha yg serius utk mengenyahkannya. Mengobati penyakit riya&' terdiri dari ilmu & amal. Rasanya memang pahit tetapi hasilnya lebih manis daripada madu. Obat tersebut adalah:

a. Mengetahui Macam-Macam Tauhid Yang Mengandung Kebesaran Allah Ta&'ala (Tauhid Rububiyyah Uluhiyyah Dan Asma&' Wa Shifat).


Mempelajari Tauhid Asma` wa Shifat akan membersihkan hati yg lemah. Apabila seorang hamba mengetahui bahwa Allah saja yg dapatmemberikan manfaat & mudharat maka ia akan menghilangkan rasa takut kepada manusia. Setan memang selalu menghiasi ibadahnya di hadapan mereka & menjadikannya takut dicela & ingin disanjung. Demikian pula apabila ia mengetahui bahwa Allah as Sami&' (Maha Mendengar) & al Bashir (Maha Melihat) Dia mengetahui mata yg khianat yg tersembunyi di dalam dada maka ia akan mencampakkan semua pandangan manusia. Dia akan taat kepada Allah seolah-olah ia melihatNya Allah pasti akan melihatnya. Dengan demikian riya&' ini akan lenyap dari dirinya.

b. Mengetahui Apa Yang Allah Sediakan Di Akhirat Berupa Kenikmatan Yang Abadi Dan Adzab Yang Pedih.

Allah Subhanahu wa Ta&'ala berfirman:
&"Katakanlah: & Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu diwahyukan kepadaku bahwa sesungguhnya Rabb kamu itu adalahRabb Yang Maha Esa. Barangsiapa mengharap perjumpaan dg Rabb-nya maka hendaklah ia megerjakan amal yg shalih & janganlah ia mempersekutukan seseorang pun dalam beribadah kepada Rabb-nya&". (al Kahfi: 110).
Apabila seorang hamba memahami apa yg Allah sediakan bagi orang yg bertakwa dari surga maka dia akan meremehkan kelezatan dunia yg sementara ini. Termasuk di dalamnya pujian & sanjungan manusia. Dan apabila seorang hamba mengetahui apa yg Allah sediakan bagi orang yg berlaku riya& di neraka maka ia akan berlindung kepada Allah & tdk takut celaan manusia. Orang yg ia perlihatkan amalnya tdk akan mampu menolong sesuatu yg datang dari Allah pd hari Kiamat.

c. Hendaklah Takut Terhadap Perbuatan Riya.

Bila seseorang merasa takut dg perbuatan ini ia akan selalu berhati-hati. Bila bergejolak penyakit ingin dipuji & disanjung ia akan mengingatkan dirinya tentang bahaya riya&' & kemurkaan Allah yg akan ia peroleh. Hendaklah ia senantiasa mempelajari pintu masuk serta halusnya riya&' sehingga ia benar-benar selamat darinya.

d. Menjauhkan Diri Dari Celaan Dan Murka Allah.

Di antara sebab-sebab riya&' adalah takut terhadap celaan manusia. Tetapi orang yg berakal akan mengetahui bahwa takut terhadap celaan / murka Allah adalah lebih utama. Hendaklah ia mengetahui bahwa takut terhadap celaan Allah adalah dg mendekatkan diri kepadaNya. Allah akan melindunginya dari manu&¬sia yg tdk dapat memberikan manfaat kepadanya.

e. Memahami Kedudukan Sebagai Hamba Allah.

Hendaklah seseorang mengetahui secara yakin bahwa dirinya seorang hamba yg tdk berhak menuntut upah dalam beribadah kepada Allah. Dia mentauhidkan Allah karena merupakan tuntutan ibadah sehingga ia tdk berhak menuntut hak. Adapun pahala yg ia peroleh dari Allah adalahmerupakan perbuatan ihsan (baik) kepadaNya. Maka ia hanya berharap pahala dari Allah bukan dari manusia. Yang berhak memberikan pahala hanya Allah. Karena itu seorang hamba wajib beribadah semata-mata karena Allah.

f. Mengetahui Hal-Hal Yang Dapat Membuat Setan Lari.

Setan adalah musuh manusia. Dia merupakan sumber riya& bibit dari setiap bencana. Setan selalu ada pd setiap waktu dalam semua kehidupan manusia & senantiasa mengirimkan pasukannya utk menghancurkan benteng pertahanan ma&¬nusia. Dia menghasung pasukannya yg terdiri dari pasukan berkuda & berjalan kaki. Dia selalu memberikan angan-angan menjanjikan segala sesuatu. Namun sebenarnya apa yg dijanjikan setan semuanya hanyalah tipuan belaka. Dia menghiasi perbuatan yg mungkar sehingga menjadi seolah-olah perbuatan baik. Hakikat ini harus diketahui oleh setiap muslim agar ia selamat dari riya&'. Dia juga harus menjaga beberapa hal yg dapat mengalahkan setan.
Ada beberapa amalan dari Rasulullah Shallallahu &'alaihi wa sallam yg apabila diamalkan maka setan akan lari. Di antaranya adalah dzikir kepada Allah dg dzikir yg disyariatkan membaca al Qur`an membaca isti& adzah (berlindung dari godaan setan yg terkutuk) membacabismillah ketika masuk & keluar rumah membaca doa ketika masuk & keluar WC membaca doa ketika bersetubuh. Setan juga lari ketika mendengar seruan adzan dibacakan surat al Baqarah ayat Kursi sujud tilawah dibacakan surat al Falaq an Naas & lain-lain.

g. Menyembunyikan amal

Orang yg berbuat ikhlas akan senantiasa takut pd riya&'. Oleh karena itu ia akan bersungguh-sungguh melawan tipu daya manusia & memalingkan padangan mereka agar tdk memperhatikan amal-amal shalihnya. Dia akan berupaya keras meyembunyikan amalnya dg harapan supaya ikhlas amalnya & agar Allah membalas pd hari Kiamat dg keikhlasannya. Memang pd awalnya berat tetapi jika sabar Allah pasti akan menolongnya.
Rasulullah n bersabda:
“Sesungguhnya Allah mencintai hambaNya yg takwa yg selalu merasa cukup & yg merahasiakan (ibadahnya)".

h. Tidak Peduli Dengan Celaan Dan Pujian Manusia.

Banyak orang binasa karena takut celaan manusia senang dipuji hingga tindak- tanduknya menuruti keridhaan manusia mengharapkan pujian & takut terhadap celaan mereka. Padahal yg seharusnya diperhatikanadalah hendaknya kita bergembira dg keutamaan & rahmat dari Allah bukan dg pujian manusia.
Allah Subhanahu wa Ta&'ala berfirman:
"Katakanlah: " Dengan kurnia Allah & rahmatNya hendaklah dg itu mereka bergembira. Karunia Allah & rahmatNya itu adalah lebih baik dari apa yg mereka kumpulkan&". (Yunus: 58).
Demikian pula kita harus melihat orang yg mencela & memfitnah kita. Apabila ia benar & memang utk menasihati kita maka kita tdk perlu marah. Karena dia telah menunjuki aib kita & mengingatkan kita dari kesalahan-kesalahan yg kita lakukan. Seandainya ia berbohong kepada kita & mengada-ada terhadap kesalahan tersebut & mencelanya maka kita harus memikirkan tiga perkara:
1. Jika kita bersih dari kesalahan itu maka kita tdk lepas dari aib / kesalahan yg lain. Karena sesungguhnya manusia banyak berbuat salah & banyak sekali aib kita yg Allah tutupi. Ingatlah nikmat Allah karena si pencela tdk mengetahui aib yg lain & tolaklah dg cara yg baik.
2. Sesungguhnya membuat-buat berita utk mencela kita & memfitnah semua ini adalah penghapus dosa kita jika kita sabar & mengharapkan pahala dari Allah.
3. Orang yg mencela & memfit&¬nah kita akan mendapat kemurkaan dari Allah. Allah Subhanahu wa Ta&'ala berfirman:
&"Dan barangsiapa yg mengerjakan kesalahan / dosa Kemudian dituduhkannya kepada orang yg tdk bersalah Maka Sesungguhnya ia telah berbuat suatu kebohongan & dosa yg nyata&" (an Nisaa`: 112).
Kita harus berusaha utk memaafkannya karena Allah Subhanahu wa Ta&'ala cinta kepada orang-orang yg suka memaafkan. Seorang muslimharus ingat bahwa tdk ada artinya pujian manusia bila hal itu menimbulkan kemurkaan Allah. Pujian mereka tdk pula membuat kaya & berumur panjang. Begitu pula celaan mereka ketika kita meninggalkan sesuatu. Celaan mereka tdk membuat kita berada dalam bahaya & tdk pula memendekkan umur kita serta tdk menangguhkan rezeki. Semua manusia adalah lemah tdk berkuasa terhadap manfaat & mudharat dirinya tdk berkuasa terhadap hidup & matinya serta tempat kembalinya. Jika ia menyadari hal itu tentu dia akan melepaskan kesenangannya pd riya&'. Lalu menghadap kepada Allah dg hatinya. Sesungguhnya orang-orang yg berakal tdk menyukai apa-apa yg berbahaya bagi dirinya & yg sedikit manfaatnya.

i. Rasulullah Shallallahu &'Alaihi Wa Sallam Mengajarkan Kepada Kita Do& a Yang Dapat Menghilangkan Syirik Besar Dan Kecil (Riya& ).

Dari Abu Ali seorang yg berasal dari Bani Kahil berkata: Abu Musa al Asy&'ari berkhutbah di hadapan kami seraya berkata: & Wahai sekalian manusia. Takutlah kalian kepada syirik ini karena ia lebih halus daripada rayapan semut& . Kemudian Abdullah bin Hazan & Qais bin al Mudlarib mendatangi Abu Musa seraya berkata: & Demi Allah engkau harus menguraikan apa yg engkau katakan / kami akan mendatangi Umar baik kami diizinkan / tidak & lalu Abu Musa berkata: & Kalau begitu aku akan menguraikan apa yg aku katakan. Pada suatu hari Rasulullah Shallallahu &'alaihi wa sallam pernah berkhutbah di hadapan kami seraya bersabda: & Wahai sekalian manusia takutlah pd syirik ini karena ia lebih halus daripada rayapan semut& . Kemudian orang yg dikehendaki Allah bertanya kepada beliau Shallallahu &'alaihi wa sallam: & Bagaimana kami bisa menghindarinya sedangkan ia lebih halus dari rayapan semut ya Rasulullah?& Beliau Shallallahu &'alaihi wa sallam menjawab & Ucapkanlah
"Ya Allah sesungguhnya kami berlindung kepadaMu dari mempersekutukanMu dg sesuatu yg kami ketahui & kami memohon ampunan kepadaMu dari apa yg kami tdk ketahui&". (HSR Ahmad IV/403 & ath Thabrani isnad & perawi-perawinya tsiqah (terpercaya) selain Abi Ali karena sesungguhnya ia tdk dianggap tsiqah kecuali oleh Ibnu Hibban. Hadits ini hasan lihat Shahih Targhib wat Tarhib no. 36)

j. Berteman Dengan Orang Ikhlas Shalih Dan Bertakwa.

Di antara faktor yg dapat mendorong berbuat ikhlas ialah berteman dg orang-orang yg ikhlas agar kita dapat mengikuti jejak & tingkah laku mereka yg baik. Dan kita harus waspada kepada orang-orang yg riya&' yg akan membawa kepada kebinasaan.

FAIDAH DAN PELAJARAN DARI HADITS INI
1. Sangat keras haramnya riya&'.
2. Syirik dibagi dua yaitu syirik akbar & syirik ashgar.
3. Riya&' termasuk syirik kecil.
4. Dosa syirik kecil lebih besar daripada dosa besar lainnya.
5. Riya&' lebih halus daripada rayapan semut.
6. Nabi Shallallahu &'alaihi wa sallam sangat khawatir bila umatnya melakukan riya&'.
7. Rasulullah n sangat sayang kepada umatnya. (Lihat at Taubah: 128).
8. Beramal dg riya&' adalah ciri-ciri orang munafiq (an Nisaa`: 142).
9. Allah sangat murka kepada orang-orang yg berbuat riya&'.
10. Allah Maha Kaya & tdk butuh kepada hambaNya
11. Allah tdk ridha jika dalam ibadah yg semestinya ditujukan hanya kepadaNya lalu Dia dipersekutukan dg makhlukNya.
12. Amal yg dilakukan dg riya& akan dibatalkan oleh Allah & tdk diberi pahala.
13. Neraka dipanaskan pertama kali utk orang-orang yg berbuat riya& .
14. Orang yg berbuat riya&' akan dihinakan dg diseret wajahnya & dilemparkan ke neraka.
15. Orang yg beramal dg riya&' mengambil pahala di dunia dari manusia yaitu berupa pujian & sanjungan.
16. Orang yg berbuat riya&' pd hari Kiamat tdk mendapatkan pahala melainkan siksa yg sesuai dg amal mereka.
17. Riya&' ada bermacam-macam ada yg jelas & ada yg tersembunyi.
18. Wajib bagi setiap muslim berhati-hati dari riya&' sum&'ah & &'ujub.
19. Manusia senantiasa digoda oleh setan hingga merusak keikhlasannya. Dan setan berjalan di dalam tubuh anak Adam seperti aliran darah.
20. Wajib ikhlas karena Allah dalam mengerjakan seluruh amal.
21. Seseorang tdk boleh meninggalkan amal yg wajib / sunah yg rutin karena takut riya&'.
22. Amal yg dilakukan dg ikhlas lalu mendapatkan pujian tdk termasuk riya&'.
23. Penetapan bahwa Allah berkata / bercakap-cakap menurut kehendakNya.
24. Selalu berdoa agar dijauhkan dari riya&'.
Wallahu a&'lam.

Maraji&':
1. Tafsir Ibnu Katsir Cet. Maktabah Daarus Salaam Th. 1413 H.
2. Tafsir Qurthubi Cet. Daarul Kutub al Ilmiyyah Th. 1420 H
3. Kutubus Sittah
4. Musnad Imam Ahmad
5. Sunan ad Darimi
6. Shahih Ibnu Khuzaimah
7. Mawariduz Zham& an
8. Mustadrak Hakim.
9. Syarah Muslim oleh Imam an Nawawi & Fathul Bari Syarah Shahih Bukhari oleh Ibnu Hajar al Asqalani.
10. Syarah Sunnah Imam al Baghawi
11. Riyadhush Shalihin oleh Imam an Nawawi.
12. Bahjatun Nadhirin Syarah Riyadhush Shalihin Juz III oleh Salim bin Id al Hilali Cet. I Daar Ibnu Jauzy Th. 1415 H.
13. Syarah Arbain oleh Imam an Nawawi.
14. Shahih at Targhib wat Tarhib oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani.
15. Shahih Jami&'ush Shaghir oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani.
16. Shahih Sunan an Nasa-i oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani.
17. Mukhtashar Minhajil Qashidin oleh Ibnu Qudamah al Maqdisi tahqiq Syaikh Ali Hasan bin Ali bin Abdul Hamid Cet II Daar Ammar Th. 1415H.
18. Majmu&' Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.
19. Maqashidul Mukallafiin 2 &–al Ikhlas- Dr. Umar Sulaiman al Asyqar Cet. III Daarun Nafais Th. 1415 H.
20. Ar Riya&' Dzammuhu wa Atsaruhu as Sayi& fil Ummah Salim bin &'Id al Hilali Cet II Dar Ibnu Jauzi Th. 1413 H.
21. Al Ikhlas Husain al &'Awayisyah Cet. VII Maktabah al Islamiyah Th. 1413 H.
22 .Al Ikhlas wa Syirkul Ashghar Abdul Aziz Abdul Lathif Cet. I 1412 H.
23. Al Kaba-ir Imam adz Dzahabi hlm. 212 Tahqiq Abu Khalid al Husein bin Muhammad as Sa&'idi Cet. Darul Fikr.
24. Kitabut Tauhid Muhammad bin Abdul Wahhab.
25. Al Qaulul Mufid &'ala Kitabit Tauhid Syaikh Muhammad bin Shalih al &'Utsaimin Darul Ashimah.
26. Syarah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama& ah oleh Penulis hlm. 84-96 Cet II Pustaka at Takwa April 2005.
27. Taujihat Nabawiyah &'ala Thariq Dr. Sayyid Muhammad Nuh Cet. Darul Wafa&'.
28. Mu& jamul Wasith
29. Dan lain-lainnya

0 komentar: