proposal penelitian

2/15/2010 11:16:00 PM Posted In Edit This 0 Comments »
PERANAN MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN DASAR
Studi Kasus PSM Sumberagung Kecamatan Rejotanan
Kabupaten Tulungagung

PROPOSAL PENELITIAN

A. Latar Belakang Masalah
Semenjak awal, founding fathers bangsa Indonesia sudah menanamkan semangat, tekad, dan political will untuk memperjuangkan keadailan bagi seluruh warga negara. Cita-cita luhur tersebut kemudian dituangkan ke dalarn ninusan mukaddimab UUD 1945 alinea keempat. yaitu:
mencerdaskan kehidupan bangsa dan menjadi salah sau dasar negara pada sila ke lima Pancasila, berupa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ada beberapa konstruksi yang coba ditawarkan oleh para futurolog mengenai sebutan untuk abad ini. Ada yang menyatakan bahwa abad ini adalah abad Ilmu Pergetahuan dan Teknologi. Sehingg mau tidak mau ini menuntut peningkatan kualitas hidup bangsa Indonesia agar bisa sejajar dengan negara lain. Kualias hidup tersebut akan tercapai bila kemampuan berfikir selalu ditumbuhkembangkan, sehingga manusia bisa berfikir kritis, kreatif cerdas, dan aktif sesuai tujuan nasional yang dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945.
Untuk mencapai bangsa yang cerdas harus dibentuk masyarakat yang berpendidikan. Dalam rangka mensukseskan pendidikan dalam masyarakat, tidak dapat terlepas dan orang - orang yang bertanggung jawab terhadap proses pendidikan tersebut. Meskipun yang sangat dominan dalam proses pendidikan adalah guru dan siswa, namun faktor lain pun besar pengaruhnya, misalnya faktor tanggung jawab orang tua atau keluarga. masyarakat dan pemerintah. Langeveld, menyatakan bahwa:

Pendidikan merupakan salah satu kewajiban yang pertarna bagi orang tua. Oleh karena itu maka orang tua dalam kedudukann a sebagai warga negara berhak menuntut dan pemerintab, bahkan negara menyediakan segala alat yang diperlukan untuk melaksanakan kewajiban tadi negara dan gereja harus turun tangan, atau negara sendiri hams bertindak kalau dikuatirkan hahwa gereja akan menimbulkan kerugian.

Harapan untuk meraih masa depan yang lebih baik melalui pendidikan mulai disadari oleh masyarakat dan ini mendorong berbagai perhatian terhadap pelayanan pendidikan. Karena itu pendidikan sebagai upaya untuk rneningkatkan kualitas SDM sudah semestinya menjadi prioritas utama dalam pembangunan bangsa Indonesia.
Pendidikan nasional dalam konsep dan pelaksanaannya tidak bisa dilepaskan dan tujuan besar bangsa Indonesia untuk rnewujudkan suatu kehidupan masyarakat yang demokratis. Dalam masyarakat demokratis, setiap orang diakui harkat, hak, dan kewajibannya. Hal ini memberikan pengaruh besar terhadap dunia pendidikan, di mana perhatian utama tidak terbatas pada perkembangan individu, melainkan individu yang hidup dengan individu lain dalam lingkungan lokal, nasional dan global.
Pada kenyataannya pendidikan bukan merupakan upaya yang sederhana, melainkan suatu kegiatan yang dinamis, dan penuh tantangan serta selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Pada saat ini pendidikan nasional paling tidak dihadapkan pada beberapa masalah yang menonjol (1) masih rendahnya pemerataan memperoleh pendidikan; (2) masih rendahnya kualitas dan re1ensi pendidikan; serta (3) masih lemahnya manajemen pendidikan.
Seringkali pendidikan menjadi fokus perahatian dan sasaran ketidakpuasan. Hal ini terjadi karena pendidikan menyangkut hajat semua orang. Karena itu pendidikan perlu perbaikan dan peningkatan sehingga relevan dengan kebutunan dan tuntutan masyarakat. Berarti sekolah sebagai organisasi yang dirancang untuk memberikan konstribusi terhadap peningkatan mutu perlu memberdayakan Komite Sekolah, sebab pada dasarnya kekuatan akselerasi peningkatan umum akan tercapai jika dibangun bersama masyarakat.
Dari sini dapat dimaklumi bahwa tanggung jawab dalam bidang pendidikan seharusnya didukung bersama antara pemerintah, masyarakat, dan para orang tua peserta didik. Kenyataannya, sampai saat ini yang lebih berperan adalah pcmerintah dan para orang tua peserta didik.
Peran pemerintah sudah banyak seperti menyelenggarakan sarana dan prasarana, ketenagaan, dan kurikulum. Peran serta orang tua peserta didik selama ini masih terbatas pada pemberian sumbangan dana (iuran BP3/Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan). Sedangkan masyarakat selama ini belum optimal berperan serta.
Perubahan paradigma pemerintahan dan sentralisasi ke desentralisasi menghendaki peran serta masyarakat untuk membantu pemerintah daerah dalam mengembangkan potensi daerah termasuk dalam bidang pendidikan. Hal ini tercantum dalam tujuan otonomi daerah yaitu memberdayakan masyarakat, meningkatkan perar serta masyarakat, termasuk dalam meningkatkan sumber dana dan dalam penyelenggaraan pendidikan.
Masyarakat sebagai salah satu penanggung jawab pendidikan termasuk pendidikan dasar dapat berperan serta sebagai: (1) pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan pelaksanaan kebijakan pendidikan di sekolah; (2) pendukung (supproting agency), baik yang berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah; (3) pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di sekolah; dan (4) mediator antara pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat di sekolah. Peran serta masyarakat (community based participation) dalam pendidikan dapat dilakukan secara perseorangan; kelompok: atau kelembagaan seperti yayasan, organisasi masyarakat, dan pihak swasta (UU RI No. 20 2003).
Beberapa kasus sekolah di Indonesia menunjukkan bahwa pemberdayaan Komite Sekolah sebagai perwakilan rnasyarakat diduga kurang tepat sehingga menimbulkan ketidakpuasan terhadap kualitas penyelenggaraan pendidikan. Jika ketidakpuasan itu tidak ditangani serius, dikhawatirkan bahwa partisipasi masyarakat membantu penyelenggaraan pendidikan menjadi semakin rendah.
Sebagai bahan bandingan. Govinda dalam laporan penelitiannya tahun 2000 “School Autonomy and Efficiensy: Some Critical Issues and Lessons” dalam Subiyanto Menjelaskan bahwa di Amerika dan Australia, peran serta orangtua dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan sangat tinggi. Hal itu paling tidak tercermin dalam pembayaran pajak masyarakat yang dialokasikan pemerintah negara bagian untuk pendidikan. Tidak heran jika orangtua dan masyarakat yang diwakili oleh lembaga-lembaga seperti Dewan Pendidikan (board of education) di tingkat kabupaten/kota atau komite sekolah (school board) di tingkat sekolah mempunyai hak gugat yang sangat tinggi dalam menentukan peningkatan kualitas pendidikan, bahkan mempunyai otoritas yang sangat tinggi pula untuk ikut memberhentikan guru dan kepala sekolah. Bagaimana dengan Indonesia?
Di Indonesia, penataan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan sebenarnya telah dilembagakan sejak 1992, yaitu dengan diterbitkannya PP Nomor 39 Tahun 1992 tentang Peran serta Masyarakat Dalam Pendidikan Nasional dan Kepmendiknas No. 044/U/2002 tentang Pembentukan Dewan Pendidikan dari Komite Sekolan. Hakikat kedua produk pemerintah itu, bahwa peran serta masyarakat berfungsi untuk ikut memelihara, menumbuhkan, meningkatkan, dan mengembangkan pendidikan nasional dan bertujuan untuk mendayagunakan kemampuan yang ada pada masyarakat seoptimal mungkin untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Ini diperteas lagi dalam item ke-4 arah kebijakan pembangunan pendidika menurut GBHN 1999-2004 yaitu: “memberdayakan lembaga pendidikan, baik sekolah maupun luar sekolah sebagai pusat pemberdayaan nilai, sikap dan kemampuan. serta meningkatkan partisipasi keluarga dan masyarakat yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
Hal inilah yang mendorong untuk diadakan penelitian dengan judul “Peranan Masyarakat dalam Pendidikan Dasar : Studi Kasus di MI PSM Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung”.

B. Pembatasan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas perlu diadakan pembatasan masalah utama yang menjadi lingkup penelitian ini agar dalam pembahasannya tidak terjadi pembiasan atau pembahasan yang melebar. Dalam penelitian ini yang menjadi masalah utama adalah:
1) Bentuk peranan masyarakat dalarn pendidikan dasar di MI PSM Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung.
2) Faktor-faktor yang mendukung peranan masyarakat dalam pendidikan dasar di MI PSM Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung.
3) Faktor-faktor yang menghambat peranan masyarakat dalam pendidikan dasar di MI PSM Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung.

C. Rumusan Masalah
Dari pembatasan masalah tersebut diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1) Bagaimanakah bentuk peranan masyarakat dalam pendidikan dasar di di MI PSM Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung?
2) Apakah faktor yang mendukung peranan masyarakat dalam pendidikan dasar di di MI PSM Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung?
3) Apakah faktor yang mcnghambat peranan masyarakat dalam pendidikan dasar di MI PSM Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung?

D. Tujuan Penelitian
1) Untuk mengetahui bentuk peranan masyarakat dalam pendidikan dasar di MI PSM Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung?
2) Untuk mengetahui faktor yang mendukung peranan masyarakat dalam pendidikan dasar di MI PSM Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung?
3) Untuk mengetahui faktor yang menghambat peranan masyarakat dalam pendidikan dasar di MI PSM Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung?

E. Kegunaan Penelitian
1) Bagi Peneliti
Untuk mengemhangkan ilmu teoritis yang telah diterima selama di bangku kuliah, kemudian, diterapkan di lokasi penelitian, sehingga peneliti dapat menganalisis dan mengumpulkan data yang dibutuhkan, sehingga dapat diketahui kerja sama antara orang tua siswa dan guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa guna kepentingan ilmiah.
2) Bagi lokasi penelitian
Sebagai kerangka acuan dalam merumuskan kebijakan dalam rangka lebih meningkatkan peranan masyarakat dalam pendidikan dasar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
3) Bagi STAI Diponegoro Tulungagung
Skripsi ini bisa menambah pembendaharaan kepustakaan sebagai wujud keberhasilan proses pendidikan / akademik yang di lakukan oleh Sekolah Tinggi Agama Islam Diponegoro Tulungagung.
4) Bagi Peneliti selanjutnya yang kebetulan membaca skripsi ini
Hasil penelitian ini bisa dijadikan pijakan atau acuan untuk penelitian selanjutnya, yang lebih mendalam tentang permasalahan-permasalahan tersebut.


F. Metode Penelitian
1) Pendekatan dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitati. Dikatakan deskriptif karena penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan sejauh mana peranan masyarakat dalam pendidikan dasar di Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung.
Sedangkan alasan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif adalah sebagai berikut: untuk memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum yang mendasari wujud suatu gejala yang ada dalam kehidupan sosial manusia.
Sedangkan rancangan dalam penelitian ini menggunakan rancangan studi kasus. Studi kasus (case study) merupakan uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek individu, suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program, atau suatu situasi sosial . Penelitian ini mengungkap data bagaimana peranan masyarakat dalam pendidikan dasar di MI PSM Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung.
2) Kehadiran Peneliti
Penelitian ini dilakukan di MI PSM Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen utama. yaitu selain peneliti sebagai pengumpul data, penganalisis data, juga sebagai pengamat dan pewawancara, serta menggunakan instrumen selain manusia, berfungsi sebagai instrumen pendukung.
Prosedur kehadiran di lapangan dalam penelitian ini dilaksanakan mengikuti tahap-tahap penelitian seperti berikut ini, yaitu (1) tahap pra lapangan, (2) tahap pekerjaan lapangan, dan (3) tahap analisis data.
3) Sumber Data Penelitian
Memperhatikan jenis penelitian tersebut. maka sumber data primer dalam penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan tokoh masyarakat serta masyarakat yang peduli pendidikan Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung. Pemilihan sumber data ini berdasarkan asumsi bahwa mereklah yang ikut berperan serta dalam pendidikan dasar Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan. Adapun sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumen atau bahan tetulis atau bahan kepustakaan, yakni buku-buku, artikel, jurnal ilmiah, dan koran yang membahas masalah-masalah yang relevan dengan peneitian ini. Sumber data sekunder lain adalah dokumentasi foto, segala aktifitas maupun sarana dan prasarana yang ada. yang dapat memberikan gambaran yang nyata pada aspek-aspek yang di teliti.
4) Prosedur Pengumpulan Data
Data penelitian akan dikumpulkan melalui teknik wawancara. Jenis wawancara yang peneliti gunakan adalah wawancara tak terstruktur atau sering disebut wawancara mendalam. Selain itu data penelitian akan dikumpulkan melaui teknik observasi partisipan dan melalui studi dokumentasi.
5) Teknik Analisis Data
Rancangan penelitian ini adalah studi kasus tunggal. Analisis data kasus tunggal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah analisis data pada satu subyek. Oleh karena data kualitatif terdiri dan kata-kata dan bukan rangkaian angka yang mana kata-kata tersebut deskripsinya memerlukan sebuah interpretasi agar makna dan kata tersebut diketahui, maka analisis data penelitian ini menggunakan dua model, yakni sebelum pengumpulan data dan selama proses pengumpulan data .

G. Sistematika Pembahasan
Penelitian skripsi yang berjudul “Peranan Masyaraat dalam Pendidikan Dasar (Studi Kasus di MI PSM Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung” direncanakan menggunakan sistematika pembahasan sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan, terdiri dari: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab II Kajian Pustaka, dalam bab ini dijelaskan hal-hal sebagai benikut: (1) desentralisasi pendidikan terdiri dari: a) Arah perubahan paradigma pendidikan, b) peran serta masyarakat, dan c) pendayagunaan peran serta masyarakat, dan strategi pemberdayaan masyarakat, yang terdiri dari:
a) bentuk peran serta masyarakat, b) menstimulasi peran serta masyarakat, dan c) wadah peran serta masyarakat.
Bab III Metode Penelitian, dalam bab ini dijelaskan hal-hal sebagai berikut: (1) pendekatan penelitian, (2) kehadiran peneliti, (3) data dan sumber data, (4) teknik pengumpulan data, dan (5) teknik analisis data.
Bab IV Temuan Penelitian dan Pembahasan. dalam bab ini dijelaskan hal-hal sebagai berikut: (1) bentuk peranan masyarakat dalam pendidikan dasar di MI PSM Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung, (2) Faktor yang mendukung peranan masyarakat dalam pendidikan dasar di MI PSM Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung (3) hambatan-hambatan dalam peranan masyarakat dalam pendidikan di MI PSM Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung.
Bab V Penutup, dalam bab ini dijelaskan kesimpulan penelitian dan saran-saran.

DAFTAR PUSTAKA


Ahmadi, Abu. 1991. PeNganTar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Bakri, Masykuri. 2001. Konsep Ibadah dan Semangat Pondok Pesantren dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa. Malang: Program Pascasarjana Universitas Brawijaya.
Depdiknas. 2000. Program Pendidikan Nasional. (http://www.depdiknas.go.id., diakses 28 Mei 2007)
Depdiknas. 2006. Dewan Pendidikan Nasional dan Komite Sekolah. (http://www.depdiknas.go.id.. diakses 2 Juni 2007).
Direktorat Pendidikan Luar Biasa. 2007. Pemberdayaan Masyarakat dalam Pendidikan JnskIusif (http://www.ditplb.or.id., dakses 28 Mei 2007).
Fadjar. A. Malik. 1998. Visi Pembaruan Pendidikan Islam. Mustofa Syarif (eds.). Jakarta: LP3NI.
Subijanto. 2004. Eksistensi Komite Sekolah dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui Manajemen Berbasis Sekolah di Kota Mataram:. Jurnal Inovasi Pendidikan, Vol. Il Nomor 2: 1-31
Mulyana, Deddy. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: Remaja Rosdakarya
Pemerintah RI. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Citra Umbara.
Pemerintah RI. 1992. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1992 tentang Peranserta Masyarakat dalam Pendidikan Nasional. (http:I/www. Depdiknas.go.id., diakses 28 Mei 2007).
Patilima, Hamid. 2005. Metode Penelitian Kualitatif: Bandung: Alfabeta

KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat-Nya, sehingga proposal ini dapat diselesaikan.
Proposal ini disusun berdasarkan tugas yang diberikan dosein Metode Penelitian. Kami berusaha menyusun proposal ini semaksimal mungkin. Namun, demikian penyusunan tetap menyadari masih banyak kekurangan disana-sini. Oleh karena itu, penyusun mengharap kritikan ataupun saran yang bersifat membangun agar isi dalam pembuatan proposal selanjutnya lebih sempurna.
Harapan kami, semoga proposal ini bermanfaat bagi pembaca. Sebagai penutup kata, penyusun tidsak lupa mengucapkan terima kasih.

Rejotangan, Pebruari 2010


Penyusun


Download

0 komentar: