Khutbah Syaikh Utsaimin (Penjelasan Tentang Sebagian Nama dan Sifat Allah Ta’ala)

4/18/2011 01:46:00 PM Posted In Edit This 0 Comments »
Segala puji hanyalah millik Allah, Dzat yang memiliki sifat yang sempurna lagi tinggi. Dialah yang memiliki nama yang maha agung lagi maha baik. Menciptakan bumi dan langit yang tinggi. Dialah Ar-Rahman (Yang Maha pengasih) yang beristiwa diatas ‘Arsy.

Aku bersaksi tiada illah (sesembahan) yang berhak disembah melainkan Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya baik dalam uluhiyyah, rububiyyah dan dalam pengaturan alam semesta. Tidak ada cacat sedikitpun dalam sifat-sifat-Nya dan tidak ada yang tertolak dalam ketetapan-Nya.

Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Beliau lah orang yang sangat tunduk kepada Rab-Nya, meminta tolong hanya kepada-Nya baik dalam perkara kecil maupun besar. Semoga shalawat Allah atasnya, keluarga dan sahabat-sahabatnya yang mengenal kebenaran (agama ini) dengan dalil. Semoga Allah mencurahkan keselamatan baginya.

Amma ba’du,

Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Allah Ta’ala dan ketahuilah bahwasanya tidak ada sekutu bagi Allah dalam seluruh sifat-sifatNya. Tidak ada yang satupun yang serupa dalam nama dan ketetapan-Nya.

Dialah Allah , Dzat dimana hati seorang hamba menyembah-Nya dengan kecintaan dan pengagungan.

Dialah Ar-Rahman Ar-Rahim, Dzat yang memiliki kasih sayang kepada hamba yang melebihi kasih sayang seorang ibu kepada anaknya. Tidak ada satupun nikmat yang engkau dapatkan dan engkau rasakan kecuali semuanya berasal dari rahmat-Nya. Tidak ada bahaya yang bisa engkau hindari kecuali semata-mata karena pengaruh rahmat-Nya pula.

Dialah Al-mulk, pemilik seluruh alam baik yang diatas maupun segala sesuatu yang ada dibawah bumi. Tidak ada satupun benda yang bergerak kecuali atas pengetahuan dan kehendak-Nya. Dan tidak ada satupun benda yang diam kecuali atas pengetahuan dan kehendak-Nya.

Dialah Al-Quddus , Dzat yang suci dan jauh dari kekurangan dan aib. Dialah Allah yang telah menciptakan langit dengan segala sesuatu yang menghiasinya termasuk berbagai bintang dan bermacam-macam planet. Dia menciptakan bumi dengan segala sesuatu yang ada didalamnya baik lelautan, pepohonan, gunung-gunung, berbagai kebaikan dan kehidupan yang cukup. Dan Allah mencitapkan semua itu dan segala sesuatu diantara langit dan bumi dalam enam hari sebagai jawaban bagi orang-orang yang bertanya. Dan tidaklah Allah tertimpa rasa letih dan kecapekan.

Dialah Al-Qawiy Al-Qahhar (Yang Maha Kuat dan Maha Mengalahkan) Tidak ada satupun makhluk (yang tercipta) kecuali atas kehendak dan kekuasaan-Nya. Dan tidak ada satupun kerajaan kecuali tunduk dan hina dihadapan keagungan dan kekuasaan-Nya.

Dialah Al-’Alim, Dzat yang mengetahui semua rahasia dan segala sesuatu yang tersembunyi. Dialah Dzat yang mengetahui apa-apa yang ada di daratan dan lautan, tidak ada satupun daun yang gugur kecuali atas pengetahuan-Nya. Begitu juga tidak ada satupun bijian yang tumbuh dikegelapan bumi, yang basah maupun yang kering kecuali semua telah tertulis di kitab-Nya yang jelas (lauhul mafhfudz). Dan Dialah Dzat yang mengetahui janin yang dikandung oleh seorang wanita dan yang dilahirkannya. Dialah Dzat yang mengetahui keragu-raguan dalam hati seorang hamba sebelum ia mengungkapkannya. Dzat yang Maha dekat dan menjadi saksi atas semua yang terjadi pada diri seorang hamba. Tidak ada satupun benda dilangit dan dibumi yang jauh dari (pegilmuan) Rabb mu baik yang besarnya sebiji zarrah ataupun yang lebih dari itu.

Dialah Al-’Aliyul A’la, Yang Maha Tinggi baik Dzat dan sifat-sifat-Nya. Tingginya dzat Allah karena Dia berada diatas ‘Arsy-Nya yang tinggi dan tingginya sifat Allah karena tidak ada satupun makhluk yang menyerupai-nya.

Dialah Al-Jabbar, Dzat yang Maha Perkasa, yang memberi kekuatan (bagi yang kalah) dan mencukupi yang lemah dan Dzat yang mampu menyiksa dengan kekuasaan dan ketinggian-Nya.

Dialah Al-Ghafur, Dzat yang mengampuni dosa-dosa meski telah menggunung dan Dzat yang menutupi aib-aib meski tak terhingga jumlahnya. Dalam hadits qudsi dari Allah Tabaraka Wa Ta’ala berfirman,

“Wahai anak adam, jika engkau berdoa dan berharap (hanya) kepada-Ku maka akan Ku ampuni semua dosa-dosamu yang telah lalu dan Aku tidak peduli. Wahai anak adam, kalau senadainya engkau mendatangi-Ku dengan membawa dosa dan kesalahan sepenuh bumi kemudian engkau berjumpa denganKu dalam keadaan tidak berbuat syirik sedikitpun (mati diatas tauhid) maka Aku akan memberi ampunan sebesar itu pula.”

Dialah Al-Khalaq Al-Qadir, Dzat yang menahan langit dan bumi dengan kekuatan-Nya agar tetap kokoh. Dan dialah dzat yang menahan langit agar tidak jatuh kebumi. Semua itu terjadi karena atas ijin-Nya.

Dialah Al-Hakim, (Yang Maha Bijaksana) baik dalam hukum dan ketetapan-Nya. Tidaklah Dia menciptakan segala seuatu dengan kesia-siaan dan tidaklah Allah mensyariatkan (suatu hukum) kepada hamba-Nya dengan bermain-main dan senda gurau, disamping itu, segala hukum hanya milik-Nya dari awal hingga akhir. Demikian itu, karena hukum itu hanya milik-Nya dari awal hingga akhir.

Dialah Al-Ghaniy, Dzat Yang Maha kaya yang tidak butuh kepada seluruh makhluk-Nya.

Dialah Al-Karim, Dzat Yang Maha Pemurah dengan limpahan pemberian dan anugrah-Nya. Dan tangan-Nya tidak pernah mengurangi jatah pemberian (kepada makhluk-Nya) siang dan malam.

Tidakkah engkau lihat apa yang Allah berikan sejak penciptaan langit dan bumi maka tidak ada yang berkurang sedikitpun apa yang ada di sisi kanan-Nya. Dimana ada pembatas cahaya, kalau seandainya saja Allah menyingkap cahaya tersebut sungguh kesucian wajah-Nya maka akan membakar setiap makhluk sejauh pandangan matanya.

akan menyengat karena inilah tujuan akhir penglihatan hamba (yaitu melihat wajah Allah kelak).

Dalam sebuah hadits Allah Ta’ala berfirman,

“Wahai hambaKu kalau seandainya saja engkau semua berkumpul dari yang pertama sampai yang terakhir baik dari golongan manusia dan jin semuanya berdiri di satu tempat kemudian meminta dan memohon kepadaKu dan kemudian Aku kabulkan dari setiap permintaan maka itu semua tidaklah mengurangi sedikitpun apa yang ada disisiKu kecuali hanya seperti berkurangnya air ketika pena dicelupkan kedalam lautan.”

Dalam riwayat lain,

“Demikian itu dikarenakan Aku adalah Dzat Yang Maha Baik lagi Maha Kaya dan Maha Mulia. Aku berbuat sesuai dengan apa yang Aku kehendaki. pemberianKu adalah kalam dan adzabKu adalah kalam. Segala seuatu jika saja Aku kehendaki (kebneradaaanya) maka cukuplah Aku katakan, ‘Kun fayakun’(jadilah! Maka terjadi).”

Wahai saudara-sadauraku…

Ini adalah penjelasan yang mudah (dipahami) tentang nama dan sifat Allah Ta’ala. Dan setiap nama Allah Ta’ala memiliki makna (yang bisa dipahami). Sesungguhnya nama-nama Allah Ta’ala tidak terbatas dengan jumlah tertentu dan diantara nama Allah ada 99 nama, barangsiapa yang menghafalnya akan masuk surga. Yang dimaksud ihsha’ (menghafal) disni adalah mengenal nama-nama Allah secara lafadz, makna dan beribadah kepada Allah dengan nama-nama tersebut.

أعوذ بالله من الشيطان الرجيم

Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaithan yang terkutuk

وَلِلَّهِ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Dan hanya milik Allah nama-nama yang terbaik (asmaul husna) maka berdoalah dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-namaNya. Mereka kelak akan mendapatkan balasan terhadap apa yang mereka kerjakan.” (Al-A’raf: 180)

بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم

Semoga Allah memberkahiku dan engkau sekalian dalam Al-Qur’an Yang Agung.

***
artikel muslimah.or.id
Maraji’: Majmu’ Fatawa Wa Rasail Ibni Utsaimin-6, Maktabah Asy-Syamilah.
Penerjemah: Tim Penerjemah Muslimah.or.id
Murojaah: Ust. Ammi Nur Baits

0 komentar: