Sunnah-Sunnah Dalam Adzan Dan Iqomah, Syaikh Khalid al Husainan

4/18/2011 01:34:00 PM Posted In Edit This 0 Comments »
Sunnah-sunnah yg berkaitan dg adzan ada lima: seperti yg disebutkan oleh Ibnul Qayyim dalam Zaadul Ma'ad.

. Sunnah Bagi Orang Yang Mendengar Adzan Untuk Menirukan Apa Yang Diucapkan Muadzin Kecuali Dalam Lafadz.

"Hayya 'alash-shollaah, Hayya 'alash-shollaah"

Maka ketika mendengar lafadz itu maka dijawab dg lafad.

"Laa hawla walaa quwwata illa billahi"

"Tidak ada daya & kekuatan kecuali dg pertolongan Allah "(HR. Al-Bukhari & Muslim no. 385.)

Faedah Dari Sunnah Tersebut
Sesungguhnya (sunnah tersebut (yaitu menjawab adzan) akan menjadi sebab engkau masuk surga, seperti dalil yg tercantum dalam Shahih Muslim no. 385. Pent

. Setelah Muadzin Selesai Mengumandangnkan Adzan, Maka Yang Mendengarnya Mengucapkan

"Dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Esa tiada sekutu bagiNya, & aku bersaksi bahwasannya Muhammad adalah hambaNya & RasulNya. Aku ridho kepada Allah sebagai Rabb & Islam sebagai agama(ku) & Muhammad sebagai Rasul".(HR. Muslim 1/240 no. 386)

Faedah Dari Sunnah Tersebut
Dosa-dosa akan diampuni sebagaimana apa yg terkandung dalam makna hadits itu sendiri.

. Membaca Shalawat Kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa salam setelah selesai menjawab adzan dari muadzin & menyempurnakan shalawatnya dg membaca shalawat Ibrahimiyyah & tdk ada shalawat yg lebih lengkap dari shalawat tersebut.

Dalilnya adalah sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

"Artinya: Apabila kalian mendengar muadzin maka ucapkanlah seperti apa yg diucapkannya lalu bershalawatlah untukku karena sesungguhnya orang yg bershalawat untukku satu kali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali" (HR. Muslim 1/288 no. 384))

Faedah Dari Sunnah Tersebut
Sesungguhnya Allah bershalawat atas hambaNya 10 kali

Makna bahwasanya Allah bershalawat atas hambaNya adalah Allah memuji hambaNya di hadapan para malaikat.

Sedangkan shalawat Ibrahimiyah adalah:

"Artinya: Ya Allah, berikanlah shalawat kepada Muhammad & keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan shalawat kepada Ibrahim & keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Mahaterpuji & Mahamulia. Berikanlah berkah kepada Muhammad & keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Ibrahim & keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Mahaterpuji & Mahamulia".

. Mengucapkan Doa Adzan Setelah Bershalawat Kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam

"Artinya:Ya Allah, Tuhan Pemilik panggilan yg sempurna (adzan) ini & shalat (wajib) yg didirikan. Berilah al-Wasilah (derajat di Surga), & al-fadhilah kepada Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallm. Dan bangkitkan beliau sehingga bisa menempati kedudukan terpuji yg Engkau janjikan".

Faedah Dari Doa Tersebut
Barangsiapa yg mengucapkannya (doa tersebut) maka dia akan memperoleh syafa'at dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam

. Berdoa Untuk Dirinya Sendiri, Dan Meminta Karunia Allah Karena Allah Pasti Mengabulkan Permintaannya.

Berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam

"Artinya: Ucapkanlah seperti apa yg mereka (para muadzdzin) ucapkan & jika engkau telah selesai, mohonlah kepadaNya, niscaya permohonanmu akan diberikan". (Lihat Shahihul Wabili Shayyib oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaly, hal: 183)

Apabila sunnah-sunnah ketika mendengar adzan dikumpulkan, maka seorang muslim telah melaksanakannya sebanyak 25 sunnah.

SUNNAH-SUNNAH DALAM IQAMAH

Sunnah-sunnah saat iqamah sama dg sunnah-sunnah pd adzan yaitu pd empat point yg pertama. Hal ini sesuai dg Fatawa Lajnah ad Daimah lil Buhuts 'Ilmiyyah wal Ifta'. Apabila dijumlah secara keseluruhan terdapat 20 sunnah iqamah pd setiap shalat wajib.

Faidah:
Merupakan sunnah bagi yg mendengar iqomah utk menirukan orang yg iqamah kecuali pd lafadz

"Hayya 'alash-shollaah, Hayya 'alash-shollaah"

Ketika mendengar lafadz itu, dijawab dg lafadz

"Laa hawla walaa quwwata illa billahi"

"Artinya: Tidak ada daya & kekuatan kecuali dg pertolongan Allah" (HR. Muslim no. 385.)

Kemudian ketika ucapan

"Qod qoomatish shalah"

Hendaknya menirukannya & tdk boleh mengucapkan

"Aqoomahaa Allahu wa adaamaha"

Karena ucapan itu berdasarkan hadits yg dhaif"

(Lajnah ad Daimah lil Buhuts Ilmiyyah wal Ifta')

(Disalin dari kitab Aktsaru Min Alfi Sunnatin Fil Yaum Wal Lailah, edisi Indonesia Lebih Dari 1000 Amalan Sunnah Dalam Sehari Semalam, Penulis Khalid Al-Husainan, Penerjemah Zaki Rachmawan)
__ Foote Note
. Ada yg berpendapat, dibaca sesudah muadzdzin membaca syahadat. Lihat Ats-Tsamarul Musthaahb fii Fiqhis Sunnah wal Kitaab hal. 172-185 oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah
. HR. Bukhari dalam Fathul Baari 6/408, 4/118, 6/27; Muslim 2/16, Ibnu Majah no. 904 & Ahmad 4/243-244 & lain-lain dari Ka'ab bin Ujrah
. HR. Bukhary no. 614, Abu Dawud no. 529, At-Tirmidzi no. 211, an-Nasaa'i 2/26-27. Ibnu Majah no. 722). adapun tambahan "Sesungguhnya Engkau Tidak pernah menyalahi janji" Ttidak boleh diamalkan karena sanadnya lemah. Lihat Irwa'ul Ghalil 1/260,261

0 komentar: