ARTI SEBUAH KEDAWASAAN Dalam HIDUP RUMAH TANGGA

11/21/2009 12:18:00 AM Posted In Edit This 0 Comments »




Rumah tangga dalam agama Islam diibaratkan sebagai satu tubuh dengan
beberapa anggota tubuh lainnya yang saling berhubungan antara yang satu
dengan yang lainnya. Tak ubahnya dalam hidup berumah tangga, maka antara
para anggota rumah tangga yang satu dengan yang lainnya merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling melengkapi antara yang satu
dengan yang lainnya serta saling berhubungan sesuai dengan fungsi dan
kedudukannya masing-masing. Kerukunan, kasih sayang dan saling pengertian
antara yang satu dengan yang lainnya harus selalu di bina. Setiap anngota
rumah tangga haruslah mengerti tentang hal seperti ini. Dengan demikian
antara sesama mereka akan saling memahami kewajiban dan dan tanggung jawab
yang harus dilaksanakan bersama-sama.
Seorang suami merupakan inti pokok anggota rumah tangga yang paling
bertanggung jawab, dan kemudian disusul oleh istri sebagai pendamping suami.
Oleh sebab itu dua sejoli dalam hidup berumah tangga haruslah memiliki sifat
kedewasaan dan mandiri.
Adapun ukuran kedewasaan yang dapat dilihat dari seseorang, menurut Dr.
Harold Shyrock dari Amerika Serikat, ada lima faktor yang dapat menunjukkan
kedewasaan adalah sebagai berikut :
1. Fisik
Secara fisik usia, rangka tubuh, tinggi dan lebarnya tubuh seseorang dapat
menunjukkan sifat kedewasaan pada diri seseorang. Faktor-faktor ini memang
biasa digunakan sebagai ukuran kedewasaan. Akan tetapi segi fisik saja belum
dapat menjamin ketepatan bagi seseorang untuk dapat dikatakan telah dewasa.
Sebab banyak orang yang sudah cukup usia dan kelihatan dewasa akan tetapi
ternyata dia masih sering memperlihatkan sifat kekanak-kanakannya. Oleh
sebab itu dalam menentukan tingkat kedewasaan seseorang dari segi fisiknya
harus pula dengan mengetahui : " Apakah dia dapat menentukan sendiri setiap
persoalan yang dia hadapi, dan apakah ia telah dapat membedakan baik
buruknya serta manfaat dan ruginya sebuah permasalahan hidup. Selain itu
juga adanya kepercayaan pada diri sendiri dan tidak bergantung kepada orang
lain, tidak cepat naik pitan dan marah, serta tidak menggerutu disaat
menderita dan menerima cobaan dari Tuhan, sehingga nantinya ia dapat dilihat
bagaimana tingkat kedewasaan seseorang tersebut dalam mengatasi semua
persoalan hidup yang dia alami.
2. Kemampuan Mental
Dari segi mental atau rohani kedewasaan seseorang dapat dilihat. Orang yang
telah dewasa dalam cara berfikir dan tindaknnya berbeda dengan orang yang
masih kekanak-kanakan sifatnya. Dapat berfikir secara logis, pandai
mempertimbangkan segala sesuatu dengan adil, terbuka dan dapat menilai semua
pengalaman hidup adalah merupakan salah satu ciri-ciri kedewasaan pada diri
seseorang.
Berbagai persoalan hidup ini dapat diatasi bila ada kemampuan mental dalam
dirinya. Dan kemampuan mental ini dapat diusahakan perkembangannya bila
orang (calon suami dan istri) tidak menutup diru dari kemajuan zaman. Selain
itu sering membaca buku-buku atau surat kabar dan majalah adalah cara yang
baik untuk memupuk perkembangan mental dalam diri seseorang.
Sikap kedewasaan yang sempurna itu jika ada keserasian antara perkembangan
fisik dan mentalnya.

3. Pertumbuhan Sosial
Sifat kedewasaan seseorang dapat dilihat dari pertumbuhan sosialnya.
Peertumbuhan sosial adalah suatu kepahaman tentang bagaimana dia menyayangi
pergaulan, bagaimana dia bisa memahami tentang bagaimana watak dan
kepribadian seseorang dan bagaimana cara dia mampu membuat dirinya agar
disukai oleh orang lain didalam pergaulannya.
Perasaan simpatik kepada orang lain dan bahkan terhadap seseorang atau
hal-hal yang paling tidak ia sukai sekalipun merupakan ciri kedewasaan
secara sosial. Orang yang dapat berbuat seperti itu dia pasti pandai
menguasai keadaan meskipun terhadap orang yang berlaku tidak baik terhadap
dirinya meskipun untuk hal yang paling menyakitkan dalam hatinya sekalipun.
4. Emosi
Emosi sangat erat hubungannya dengan segala aspek kehidupan manusia,
termasuk kehidupan yang menyangkut sendi-sendi dalam kehidupan berumah
tangga. Emosi adalah keadaan batin manusia yang berhubungan erat dengan rasa
senang, sedih, gembira, kasih sayang, benci dan lain sebagainya. Kedewasaan
seseorang itu dapat dilihat dari cara seseorang dalam mengendalikan emosi
ini. Jika orang pandai mengendalikan emosinya maka berarti semua tindakan
yang dilakukannya bukan hanya mengandalkan dorongan nafsu, melainkan dia
telah menggunakan akalnya juga. Menyalurkan emosi dengan dikendalikan oleh
akal dan pertimbangan sehat akan dapat melahirkan sebuah tindakan yang telah
dewasa, dan yang tetap akan berada didalam peraturan dan norma-norma yang
berlaku didalam agama.
Emosi dapat dikendalikan jika dilatih dari hari ke hari. Emosi ini tidak
dapat diperoleh secara sekonyong-konyong. Kesungguhan dan kesanggupan
seseorang untuk mengendalikan emosi harus sudah dilatih semenjak lama.
Orang yang telah dapat menguasai dan mengendalikan emosinya dengan disertai
oleh kemampuan mental yang cukup dewasa, dia pasti dapat mengendalikan
dirinya menuju kehidupan yang bahagia dikarenakan selalu bersifat terbuka
dalam menghadapi berbagai kenyataan-kenyataan hidup, tabah didalam
menghadapi setiap kesulitan dan persoalan hidup dan dapat merasa puas dan
sanggup menerima segala sesuatunya dengan lapang dada.
5. Pertumbuhan Spiritual dan Moral
Faktor kelima yang dapat dijadikan pedoman bahwa seseorang tersebut telah
dewasa adalah dengan melihat dari pertumbuhan spiritual dan moralnya. Kemana
tangan spiritual dan moral bagi seseorang yang mendorong dia untuk mengasihi
dan melayani orang lain dengan baik. Oleh sebab itu pertumbuhan ini harus
sudah dimulai sejak awal dan diperkembangkan untuk dapat menghayati Rachmad
Allah SWT. Sehingga dengan demikian orang tersebut bisa dikatan sebagai
orang yang pandai mensyukuri nikmad-Nya
Seseorang yang telah berkembang pertumbuhan moral dan spiritualnya akan
lebih pandai dan lebih tenang didalam menghadapi berbagai kesulitan dan
persoalan hidup yang menima pada dirinya, sebab dengan demikian segalanya
akan dipasrahkan kepada Allah Yang Maha Kuasa dengan disertai ikhtiar
menurut kemampuannya sendiri.

Selain dari semua ciri kedewasaan tersebut diatas ada satu hal yang harus
disanggupi dan merupakan kesungguhan seseorang dalam menghadapi realita
kehidupan itu yang merupakan salah satu ciri kedewasaan yang harus dipupuk,
dikembangkan, dilatih dan dipelihara dari hari kehari.

Wassalamu'alaikum. Wr. Wb.

0 komentar: