Kematian yang Husnul Khotimah

11/17/2009 11:48:00 AM Posted In , Edit This 0 Comments »

Husnul Khotimah


Tiada harapan yang lebih tinggi bagi seorang mukmin dari doa husnul khotimah, yakni mengakhiri hidup dengan kematian yang baik. Kematian merupakan sesuatu yang sudah ditentukan oleh Allah saat manusia berumur 120 hari termasuk bagaimana, kapan dan di mana ia akan mati. Tapi suratan kematian bukan harga mati. Qadha kematian bisa berubah oleh amal, do’a, silaturahmi, sedekah,qiyamul lail dan amal2 salih lainnya.Karena pada hakikatnya husnul ataupun su’ul khotimah adalah hasil akhir dari sebuah proses panjang atau akibat dari sebuah sebab, maka kunci utama meraih husnul khotimah sangat ditentukan oleh kerja sebuah proses dan tindakan seubah sebab.Meskipun ada juga yang taqdir kematiannya berdasarkan ketentuan Allah secara mutlak sesuai apa yg dikehendaki seperti dalam surah Al-Baqarah 266.

Tanda2 husnul khotimah.

1. mengucapkan kalimat syahadat menjelang kematian. Dalil : “Siapa yang akhir perkataannya di dunia,La’ilaha Illallah’, niscaya masuk syurga.”(HR. Abu Dawud&Hakim, SHahihul Jami’Syeikh Albani[5150.6479]
2. Mati dengan tanda peluh di dahi.Dalil : Buraidah bin Hasib r.a pernah mendengar Rasulullah bersabda ketika beliau melawat saudaranya yang sakit. Rasul bersabda:”Mati orang yang beriman itu dengan tanda peluh di dahi.” (Ahmad,Nasa’I,Turmudzi,Hakim,Baihaqi,SHahihul Jami’[6665]
3. Mati di malam atau siang hari Jumat. Dalil:Tiada seorang Muslim yang mati pada hari jumat atau malamnya,melainkan Allah akan pelihara dia dari fitnah kubur.”(HR.Turmudzi,Ahmad dari Abdullah bin ‘Amr.Hadits hasan,shahihul Jami[5773]
4. Mati syahid di medan perang, saat berjihad menegakkan agama Allah (HR Muslim)
5. Mati karena sakit tha’un (terserang wabah penyakit),sakit perut,ditenggelami air atau ditimpa kemalangan.Dalil:”Orang yang mati syahid itu lima,orang yang mati sakit tha’un,mati sakit perut,mati ditenggelami air,mati ditimpa kemalangan dan amti syahid di medan perang jihad fisabilillah.”(HR.Muslim dari Salman Al-Farisi)
6. Perempuan yang mati dalam keadaan nifas dengan sebab melahirkan anak,orang yang mati terbakar,mati karena sakit paru2 dan sakit muntaber.Dalil:”Orang yang terbunuh karena berjuang di jalan Allah mati syahid,perempuan yang mati dalam nifas mati syahid,orang yang mati ditenggelami air mati syahid,orang yang mati karena muntaber mati syahid,orang yang mati sakit perut mati syahid.”(HR.Jama’ah,Shahihul Jami’[3254,3739,4172])
7. Orang yang mati karena mempertahankan hartanya yang hendak dirampas.Dalil:”Siapa mati dibunuh karena mempertahankan hartanya (dalam suatu riwayat,siapa yang hartanya dirampok dengan cara yang tidak benar lalu ia menentangnya,kemudian ia mati)maka orang itu mati syahid.”(HR.Abu Dawud & Nasa’I dari Buraidah,Ibnu Asakir dari Ali.Shahihul Jami’[4172;6444]
8. Mati karena mempertahankan agama dan nyawa, Dalil:”Siapa yagn mati dibunuh karena mempertahankan hartanya ia mati syahid.Siapa yang mati dibunuh karena mempertahankan hartanya ia mati syahid,siapa yang mati dibunuh karene mempertahankan keluarganya ia mati syahid,siapa yang mati dibunuh karena mempertahankan agamanya,ia mati syahid dan siapa yagn mati mempertahankan darahnya,ia mati syahid.”(HR.Abu Dawud,Nasa’I dan Imam lain Shahihul Jami’[4172:6444]
9. Mati karena bertugas di dalam perjuangan Islam.Dalil:”Berjaga-jaga dalam front jihad fisabilillah(ribath) sehari-semalam,lebih baik dari puasa dan qiyamul lail yang dikerjakan selama sebulan.Jika ia mati(dalam jaga2nya itu)maka amal yagn dulu ia kerjakan terus mengalir.Rezekinya terus mengalir dan ia pun aman dari fitnah (kubur dan api neraka)”(HR.Muslim).
10. Mati dalam beramal shalih yakni ketika melakukan amal ibadat menyembah Allah seperti berpuasa,shalat dan sebagainya.Dalil:”Siapa yang berkata”Lailaha Illallah’ karena Allah lalu ia mengakhiri hayat dengannya niscaya ia masuk surga,siapa yang berpuasa satu hari karena Allah laulu ia mengakhiri hayat dengannya,niscaya ia masuk surga.”(HR.Al-Bazzar dari Hudzaifah,shahihul Jami’[6224].

Riwayat Anas bin Malik ra,
Rasulullah SAW bersabda:
”janganlah kalian tertipu oleh penglihatan luar kalian terhadap seseorang,melainkan lihatlah pada akhir hidupnya,bagaimana ia mengakhiri kematiannya.Karena pada umumnyapara pekerja berbuat sepanjang usianya atau sesuai kesempatan waktunya.apabila Allah menghendaki kebaikan untuk hambanya,maka hamba tadi dipekerjakanoleh Allah SWT.”
Anas bertanya:
Kayfa yasta’miluhu,bagaimana cara mempekerjakannya?
NabiSAW menjawab:
“Yuwaffiquhu li’amalin-shalihin qablal-mawti,”Allah mendorongnya untuk berbuat amal shalih sebelum orang itu mati,sampai ia mati dalam keadaan tersebut.(HR.Turmudzi,Ahamad,Ibnu Hibban dan Imam Hakim,As-shalihah Syeikh Albani no.1114,al-Misykat Syeikh ALbani no.5288)

H. Syamsul Bahri
Buletin Dakwah edisi Jum’at Ke 3 No.11 thn XXXIV
26 Shafar 1428H / 16 Maret 2007M


“Dimanapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu,kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kokoh.Jika memperoleh kebaikan,mereka mengatakan, “Ini dari sisi Allah”dan jika mereka ditimpa suatu keburukan mereka mengatakan “ini dari ENgkau (Muhammad)”. Katakanlah, “Semuanya(datang)dari sisi Allah.” Maka mengapa orang-orang itu (orang-orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan(sedikitpun)?” (QS. An-Nisa 4:78)

“Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikemblalikan pada (Allah), yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Al-Jumu’ah 62:8)

0 komentar: