Remaja, Narkoba dan masa depan bangsa

11/13/2009 10:32:00 PM Posted In Edit This 0 Comments »

Remaja Vs Narkoba
Di Masa Depan & Era Globalisasi

Tanpa kita sadari ibu pertiwi bersedih dan menangis,karna para pemudanya yang seharusnya sebagai penerus bangsa,malah menjadi penghancur bangsa.dengan mengkonsumsi narkoba,kita sudah menghancurkan negara kita sendiri.para pahlawan pun ikut menangis dan bersedih,mereka dengan susah payah memerdekakan bangsa ini,kita yang seharusnya meneruskan perjuangannya tapi kita malah menghancurkan perjuangannya.kita seharusnya berfikir,kita tau narkoba itu apa,dan apa efek sampingnya,tapi…………mengapa kita masih mengkonsumsinya?Hai para pemuda indonesia janganlah kita membuat ibu pertiwi menangis,dan janganlah kita kecewakan para pahlawan…..ayo kita bangun negeri ini,kita majukan bangsa ini….!!!Brantas narkoba!!!

NARKOBA (narkotik, alkohol, dan obat-obatan berbahaya) semakin menjadi persoalan yang ramai dibicarakan. Narkotika memang telah menjadi bencana dunia yang menjadi perhatian serius. Disinyalir banyak kalangan, jaringan pengedaran narkotika semakin meningkat dengan tercium adanya keberadaan sindikat narkotika internasional. Banyak orang telah mendengar nama narkotika, namun banyak orang tidak tahu model barang ini, akibat yang ditimbulkan dan siapa yang akan lebih cepat terjerumus ke dalam penyalagunaan narkotika. Sebagai langkah antisipasi sekaligus mewaspadai menjangkitnya penyakit sosial ini, sebaiknya kita perlu mencari akar dan menentukan solusi terbaik agar masyarakat kita tidak dirusakkan oleh narkotika. Sebab kalau tidak, hal ini akan berdampak sangat luas terhadap pembangunan masyarakat seluruh dan seutuhnya.
Dunia Kedokteran melaporkan bahwa sekitar 70 persen pelaku penyalagunaan narkotika adalah para remaja. Siapa itu remaja? Definisi umumnya adalah "sekelompok manusia yang tidak mau dianggap anak-anak, tetapi belum mampu menempati dunia dewasa. Mereka berada pada jenjang tengah; tidak disebut anak kecil lagi - belum disebut orang dewasa. Intinya sedang dalam perjalanan menuju kedewasaan." Dan umur remaja biasanya berkisar 13-21 tahun, umur sekolah. Bayangkan pada usia begini muda sudah terkena racun narkotika.
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa. Padahal, remaja adalah generasi bangsa, generasi penerus perjuangan bangsa.Na’udzubillah.
Dalam rangka pemikiran yang demikian itulah kita semua patut menyambut, dengan gembira, lahirnya beraneka-ragam organisasi-organisasi remaja baik yang bergerak di lingkungan sekolah (OSIS, PMR, Pramuka dsb), di luar sekolah/masyarakat (IPNU/IPPNU, Karang Taruna, Remas) yang kesemuanya itu bertujuan yang salah satunya untuk menghindarkan para remaja terperosot ke dunia narkoba ataupun pergaulan bebas yang bisa menghancurkan generasi bangsa.
Sebagai generasi bangsa mari kita bangun negeri kita, bumi pertiwi kita, ada istilah JANGAN KAU FIKIRKAN APA YANG AKAN NEGARA BERIKAN KEPADAMU TAPI PIKIRKAN APA YANG AKAN KAU BERIKAN KEPADA NEGARAMU.
Di era globalisasi ini remaja mempunyai peranan penting. Sebagai remaja sudah sepantasnya menyikapi globalisasi dengan mampu membedakan mana yang baik dan buruk. Jika kita dapat menerapkan dampak positif globalisasi bukan tidak mungkin Indonesia kelak akan menjadi negara yang maju. “Kita harus dapat menjaga dan mempertahankan serta memperbaiki keadaan Indonesia. Kalau bukan generasi muda siapa lagi yang bertugas mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia????
Berbagai tantangan yang di hadapi oleh para remaja di era globalisasi ini membawa pengaruh yang cukup besar pada kehidupan mereka. Bagaimana mereka menghadapi tantangan ini tentunya tidak sama antara yang satu dengan yang lainnya, antara negara ini dan negara itu. Bagaimana dengan negara Indonesia?
Bangsa yang besar harus memastikan generasi mudanya sanggup menjawab tantangan zamannya serta meneruskan capaian-capaian generasi sebelumnya bahkan melebihinya, karena ditangan pemudalah masa depan bangsa ini ditentukan.
Setiap generasi mempunyai tantangan sendiri, generasi muda sekarang ini harus berkiprah mengarungi era globlaisasi, di awal melenium ketiga. Hal ini tidak mudah namun percaya pemuda Indonesia mampu menjawab tantangan tersebut, mengantarkan bangsa Indonesia menjadi pemenang dalam era globlisasi.
Jika generasi pemuda tahun 1928 melahirkan kebangsaan Indonesia kemudian mewujudkan NKRI pada tahun 1945 maka tugas generasi muda tahun 2009 adalah mengisi kemerdekaan dan mewujudkan NKRI yang bersatu, aman, adil, demokratis dan sejahtera.
Diperlukan pembentukan kader-kader dan tokoh-tokoh pemuda agar semakin berperan dalam menggairahkan para pemuda lainnya. Hal ini dimaksudkan agar para pemuda lebih berperan serta memperbaiki tingkat kehidupannya, serta semakin berintegrasi dalam pembangunan masyarakat.
Generasi muda sebagai generasi penerus didorong untuk bertindak kepahlawanan dalam pembangunan atau mewarisi sifat-sifat kepahlawanan generasi sebelumnya. Nilai-nilai kepahlawanan harus ditanamkan pada generasi muda agar selalu cepat tanggap dan mampu mengatasi tantangan-tantangan pembangunan seperti keterbelakangan, frustasi mental, sifat pesimistis, dan lain-lain. Untuk dapat menanamkan nilai-nilai kepahlawanan itu dapat dilakukan dengan upaya :
 Dengan meningkatkan intensitas pembacaan buku-buku sejarah.
 Mengunjungi tempat-tempat sejarah.
 Melibatkan generasi muda untuk ikut berperan serta dalam bidang budaya bangsa.
 Mewariskan dan melestarikan nilai-nilai kepahlawanan dan keperintisan terhadap generasi penerus swebagai salah satu bekal semangat perjuangan untuk mengisi kemerdekaan menuju cita-cita bangsa.
Sekarang saatnya Generasi Muda Bangkit….Bangkitkan Bumi Pertiwi kita……Menuju Negara Baldatun Thoyyibatun Warobbun Goffur., negara impian para pendiri bangsa.
Merdeka….merdeka…merdeka…sekali merdeka tetap merdeka….Amin..
Sumber :
 http://namce8081.wordpress.com/2008/08/07/kaca-remaja-dan-globalisasi-menembus-batas-jarak-dan-waktu/
 http://say-aca.blogspot.com/2009/06/makalah-bahasa-indonesia-tantangan.html
 Sumber : http://annabelle.aumars.perso.sfr.fr/Generasi muda+adalahpendorongreformasi-.htm
 http://www.wikimu.com/News/DisplayNewsRemaja.aspx?id=5691
 http://www.koransuroboyo.com/index.php?option=com_content&view=article&id=2145:menpora-andi-mallarangeng-peringatan-hari-sumpah-pemuda-ke-81-masa-depan-bangsa-di-tangan-pemuda&catid=3:newsflash
 http://www.bainfokomsumut.go.id/open.php?id=148&db=gis




Saya disini bukan cari kemenangan,
tapi ikut partisipasi !!!!!!!

0 komentar: